Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang menguat terbatas, di tengah sentimen global berupa ekspektasi pasar terhadap suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
Pada Jumat (1/12/023) IHSG ditutup melemah sebesar 20,83 poin atau 0,29% ke level 7.059. Sektor teknologi berhasil melejit 2,18% sementara di posisi terendah adalah sektor basic materials yang melemah -3,53%.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.050-7.090.
Dari sentimen global, dalam pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Spelman College pada Jumat pekan lalu, Powell memberikan peringatan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin bahwa kebijakan moneter Bank Sentral saat ini telah bersikap membatasi. Dan masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai kapan kebijakan moneter akan dilonggarkan.
Powell menambahkan, setelah mencapai kemajuan yang begitu cepat, The Fed akan bergerak maju dengan hati hati dalam hal melakukan pengetatan atau pelonggaran kebijakan, dan posisi saat ini keduanya menjadi seimbang. Meskipun demikian, The Fed siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut apabila diperlukan.
“Menurut pelaku pasar dan investor, mereka menilai bahwa The Fed mulai membuka pintu untuk melakukan perubahan,” kata Nico dalam risetnya, Senin (4/11/2023).
Baca Juga
Dari sentimen dalam negeri, lanjut Nico, indeks manufaktur Indonesia masih berada pada zona ekspansi serta inflasi masih terjaga diambang batas Bank Indonesia, tentunya dua hal ini akan memberikan katalis positif untuk IHSG.
Sebagai informasi, PMI Manufaktur S&P Global Indonesia naik tipis menjadi 51,7 pada November 2023, ini mengindikasikan kenaikan dari level terendah dalam 8 bulan di bulan Oktober.
Secara terpisah, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan kondisi perekonomian yang stabil ditambah dengan masih adanya emiten yang membagikan dividen turut menopang pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
“Momentum tekanan merupakan momentum berharga bagi investor jangka menengah dan panjang dikarenakan harapan akan kondisi yang kian membaik,” kata William.
William memperkirakan IHSG hari ini berpotensi bergerak sideways pada kisaran 6.921 – 7.078. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi adalah ASII, BBRI, SMGR, TLKM, BMRI, CTRA, KLBF, dan AKRA.
_____________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG naik 0,48% atau 33,69 poin ke 7.093,60 pada akhir perdagangan hari ini.
Sebanyak 257 saham menguat, 297 saham melemah, dan 214 saham stagnan.
IHSG menguat 1,10% atau 77,47 poin ke 7.137,37 pada 14.33 WIB.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.084,46-7.149,24.
IHSG melesat 1,01% atau 71,40 poin ke 7.131,31 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini.
Sebanyak 284 saham menguat, 261 saham melemah, dan 202 saham stagnan.
IHSG dibuka menguat 0,56% atau 39,42 poin ke 7.099,33 pada awal perdagangan hari ini.
Sebanyak 164 saham menguat, 97 saham melemah, dan 263 saham stagnan.