Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Perkasa ke Level Rp15.395, Dolar AS Naik Tipis

Nilai tukar ruiah kembali menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (29/11/2023). Pada saat yang sama, dolar AS juga terpantau mengalami penguatan
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (29/11/2023). Pada saat yang sama, dolar AS juga terpantau mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 40,50 poin atau 0,26% menuju level Rp15.395 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS meningkat 0,06% ke posisi 102,80.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia mayoritas juga menguat. Won Korea, semisal, naik 0,46%, sedangkan Yen Jepang meningkat 0,10%, dan yuan China naik 0,19%. Baht Thailand menguat 0,03%, dan ringgit Malaysia naik 0,39%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan bahwa para pejabat The Fed menilai bank sentral perlu berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga, dan melonggarkan kebijakan tersebut seiring dengan turunnya inflasi.

Seiring dengan kondisi tersebut, penurunan tekanan harga secara lebih lanjut memungkinkan bank sentral AS tersebut berpeluang menurunkan tingkat suku bunga.

“Para pedagang memperkirakan setidaknya 40% kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya paling lambat pada Maret 2024, dan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada Desember,” ujarnya dalam riset harian, Rabu (29/11/2023).

Ibrahim menambahkan bahwa prospek perubahan sikap hawkish The Fed mendorong kenaikan kuat pada komoditas emas sepanjang bulan November. Selain itu, logam kuning tersebut kini diperkirakan akan bertambah lebih dari 3% pada bulan ini.

Dari sisi internal, utang pemerintah Indonesia kembali naik ke level Rp7.950,52 triliun pada Oktober 2023. Jumlah ini mengalami kenaikan Rp58,6 triliun dari periode September 2023 (month-to-month/mtm) yang tercatat sebesar Rp7.891,61 triliun.

Dikutip dari buku APBN Kita Edisi November 2023, rasio utang pemerintah pada Oktober 2023 mencapai 37,68% terhadap produk domestik bruto (PDB). Meski nilainya naik, rasio utang per Oktober 2023 lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 37,95 terhadap PDB.

Rasio utang tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan periode akhir 2022 dan masih di bawah batas aman 60% PDB sesuai dengan UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara.

Selain itu, rasio tersebut juga masih lebih baik dari yang telah ditetapkan pada kisaran 40% dalam Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2023-2026.

Ibrahim memperkirakan pergerakan mata uang rupiah pada perdagangan Kamis (30/11/2023) diperkirakan fluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.370 hingga Rp15.440.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper