Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor bahan bakar minyak PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) rutin membagikan dividen kepada pemegang saham dengan rasio di atas 50% dan yield hingga 8%. Sepanjang tahun buku 2023, AKRA telah dua kali membagikan dividen interim.
Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu menegaskan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham yaitu dalam pembagian dividen. Sepanjang 2023, AKRA telah membagikan dividen interim dengan nilai total mencapai Rp1,4 triliun.
“Dengan cashflow yang kuat dan peningkatan profitabilitas, kami berharap dapat terus memberikan dividen yang menarik bagi para investor,” katanya saat public expose live 2023, Selasa (28/11/2023).
Suresh mengklaim jika pembagian dividen yang konsisten ini didasari oleh perolehan kas yang kuat. Berdasarkan data AKRA, sejak 2019 hingga per September 2023 sebanyak Rp4,46 triliun dividen telah dibagikan ke pemegang saham.
Dividen dengan yield tertinggi terjadi pada 2019 dengan total nilai sebesar Rp442 miliar dan yield 9% serta DPR sebesar 62%. Sementara untuk nilai dividen tertinggi yaitu terjadi di 2022 dengan total mencapai Rp1,48 triliun dengan DPR sebesar 62% dan yield 6%.
Sepanjang sembilan bulan 2023, AKRA telah membagikan dividen sebanyak dua kali dengan total yang sama sebesar Rp1,48 triliun, namun yield rata-rata turun menjadi 5%.
Baca Juga
Sementara itu, Suresh mengatakan potensi dividen final 2023 masih harus dibicarakan dan masih harus menunggu laporan keuangan audit.
“Pembagian dividen final akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan, yang dijadwalkan pada bulan April. Keputusan ini akan melibatkan Dewan Direksi (BOD) dan Dewan Komisaris (BOC),” lanjutnya.
Dividen terbaru yang diumumkan AKRA adalah sebesar Rp25 per saham, atau dengan jumlah keseluruhan dividen interim sebesar Rp493,42 miliar.
AKRA dengan senang hati mengumumkan dividen interim kedua sebesar Rp25 per saham kepada pemegang saham, mengingat kinerja yang baik dan posisi keuangan perusahaan yang kuat. AKRA telah membayar dividen interim pertama sebesar Rp50 per saham berdasarkan hasil 6 bulan sehingga jumlah total dividen Interim menjadi Rp75 per saham pada tahun buku ini.