Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Astra PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) menganggarkan Rp430 miliar dana untuk pembangunan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Kukusan dan Yaentu.
Presiden Direktur Arkora Hydro Aldo Artoko menjelaskan dua proyek PLTMH Yaetu dan Kukusan masing-masing memiliki kapasitas sebesar 10 megawatt dan 5,4 megawatt memakan belanja modal atau capex senilai Rp430 miliar.
“Total Capex per megawatt yang digunakan untuk pembangunan 2 proyek ini sebesar US$1,87 Juta per megawatt dengan asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS,” katanya kepada Bisnis, Minggu (26/11/2023).
Secara lebih rinci, PLTMH Yaetu memakan capex sebesar Rp255 miliar dan PLTMH Kukusan memakan biaya sebesar Rp175 miliar. Kedua proyek ini dibiayai menggunakan kas ARKO dan pembiayaan jangka panjang dari Indonesia Infrastructure Finace.
Aldo menjelaskan nantinya kontribusi PLTMH Yaentu, yang ditargetkan COD pada kuartal II/2024, terhadap seluruh produksi PLTMH ARKO tahun 2024 adalah sebesar 29,7 Gwh dan pada tahun-tahun berikutnya perkiraan produksi per tahunnya adalah sebesar 61,3 GWh per tahunnya.
Sementara itu untuk Proyek Kukusan yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada Kuartal III/2023 akan menyumbang kapasitas produksi sebesar 33 GWh per tahun.
Baca Juga
Saat ini, ARKO tengah mengelola dua proyek yakni Proyek Cikopo II dan Tomasa. Proyek Cikopo II terletak di Garut dengan kapasitas terpasang mencapai 7,4 MW. Selama tahun 2022, proyek ini berhasil menghasilkan energi listrik sebanyak 53.3679 MWh.
Di sisi lain, Proyek Tomasa, yang berlokasi di Poso, memiliki kapasitas terpasang sebesar 10 MW. Produksi listrik dari proyek ini pada tahun 2022 mencapai 60.735 MWh. ARKO memproyeksikan bahwa produksi listrik mereka sepanjang tahun 2023 akan mencapai 107.581 MWh.
Dengan diluncurkannya Proyek Yaentu pada tahun yang sama, ARKO memperkirakan produksi listrik pada tahun 2024 akan mencapai 139.819 MWh. Adanya Proyek Kukusan yang beroperasi pada tahun 2025 diharapkan dapat meningkatkan produksi listrik, dengan perkiraan sekitar 177.510 MWh untuk Grup Astra pada tahun tersebut.