Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan, yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati, menambah lagi kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp15,5 triliun, dari sebelumnya Rp14 triliun.
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu mengatakan hal itu seiring dengan melonjaknya permintaan investor. Penjualan kedua seri ST011 pun menembus Rp13,65 triliun.
Berdasarkan data mitra distribusi Investree per Sabtu, (25/11/2023) pukul 11.30 WIB, ST011-T2 telah terjual sebesar Rp9,37 triliun atau 89,24% dari target. Karena tingginya minat investor, target pemesanan ST011-T2 dinaikkan menjadi Rp10,5 triliun dari sebelumnya Rp9,5 triliun.
Selanjutnya, Sukuk Tabungan ST011-T4 telah terjual sebanyak Rp4,28 triliun atau 85,72% dari target. Kuota ST011-T4 juga naik menjadi Rp5 triliun, dari sebelumnya Rp4,5 triliun. Alhasil, penjualan kedua seri ST011 tercatat sebesar Rp13,65 triliun.
Sebagaimana diketahui, terdapat dua tenor untuk seri ST011-T2 yakni untuk tenor 2 tahun memiliki imbal hasil sebesar 6,3% (floating with floor) per tahun, dan ST011-T4 tenor 4 tahun dengan imbal hasil sebesar 6,5% (floating with floor) per tahun.
Co-Founder & President Director/CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan pihaknya merancang berbagai strategi untuk menjaga antusiasme investor terhadap ST011. Berkaca pada penjualan seri sebelumnya yakni ST010, minat investor terhadap sukuk tabungan tenor 2 tahun lebih tinggi dibandingkan tenor 4 tahun.
Baca Juga
"Investree juga sempat berhasil mencapai target 100% untuk penjualan ST010-T2 yang memiliki tenor 2 tahun pada akhir Mei lalu. ST010-T2 cenderung digemari oleh para Investor SBN karena mempunyai tenor lebih pendek," ujar Adrian kepada Bisnis, dikutip Sabtu, (25/11/2023).
Adapun, berbagai strategi yang dirancang Investree untuk menjaring investor ST011 di antaranya yaitu memanfaatkan berbagai kanal pemasaran, baik di media sosial, website, maupun media massa. Investree juga bekerja sama dengan Kemenkeu dan mitra distribusi lainnya untuk menggenjot penjualan ST011.
"Strategi pemasaran itu kami lakukan guna memelihara minat investor dengan melakukan strategi customer retention. Selain itu, Investree seringkali menghadirkan program cashback sebagai stimulus bagi lender agar semangat berinvestasi SBN ritel melalui platform kami," kata dia.
Sebagai informasi, ST011 ditawarkan dengan kupon floating with floor, artinya imbal hasil dapat bertambah sesuai dengan perubahan pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR), namun tidak akan lebih rendah dari saat pertama kali terbit.
Bank Indonesia (BI) pada RDG BI Kamis, (23/11/2023) masih menahan suku bunga acuan ke level 6%. Di lain sisi, Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed masih menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5% dan masih menunjukkan sikap hati-hati untuk menaikkan suku bunga.
Kendati demikian, Investree belum dapat membeberkan berapa angka penjualan ST011 di platform miliknya, namun pihaknya optimis penjualan SBN ritel tahun depan tetap cerah.
"Terkait prospek pasar SBN ritel pada 2024, kami antusias menyambut seri-seri penjualannya pada 2024," pungkas Adrian.