Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berembus Kabar Kongsi Tiktok-Tokpedia, Saham GOTO Lanjut Reli

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melesat seiring kabar rencana kongsi antara Tiktok dan Tokopedia.
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melesat seiring kabar Tiktok milik ByteDance Ltd yang berniat untuk menanamkan investasi pada Tokopedia.

Berdasarkan data RTI, saham GOTO naik 7,14% atau 6 poin ke level Rp90 per saham pada  perdagangan sesi I hari, Kamis (23/11/2023) pukul 11.40 WIB. Sepanjang hari, saham GOTO sempat menyentuh level tertinggi di harga Rp91 dan terendah di harga Rp87.

Sebanyak 5,34 miliar saham GOTO ditransaksikan dengan nilai Rp475,86 miliar dan frekuensi transaksi 15.669 kali. Price to earnings ratio (PER) GOTO berada di -8,49 kali, sedangkan price to book value (PBVR) 0,92 kali. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp108,13 triliun.

Mengutip sumber Bloomberg, Rabu (22/11/2023), TikTok sedang mengerjakan potensi investasi pada unit ritel online GoTo, Tokopedia, yang dapat diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang.

Sumber anonim Bloomberg mengatakan, ketimbang melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan antara GOTO dan TikTok.

“Diskusi tersebut juga melibatkan kedua perusahaan untuk bersama-sama membangun platform e-commerce baru,” kata sumber tersebut.

Pengaturan tersebut dirancang untuk mengatasi hambatan peraturan dan memungkinkan TikTok menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel terbesar di Asia Tenggara.

Indonesia pada September lalu mengumumkan peraturan besar-besaran yang memaksa TikTok untuk memisahkan bisnis pembayaran dari belanja online. Ini merupakan sebuah pemisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melemahkan daya dorong TikTok ketika mereka mulai mendapatkan daya tarik terhadap Sea Ltd. dan GoTo.

TikTok, satu-satunya platform yang terkena dampak langsung dari peraturan tersebut, segera menghentikan belanja online di Indonesia untuk mematuhi pembatasan pemerintah Indonesia. 

Pertimbangan untuk mencapai kesepakatan sedang berlangsung dan perundingan masih bisa tidak dilanjutkan, Sebuah perjanjian juga akan tunduk pada persetujuan peraturan, kata sumber Bloomberg.

"Investasi langsung ke Tokopedia, pemain e-commerce lokal terbesar di Indonesia, mungkin dapat membantu memperlancar hubungan dengan pemerintah," kata salah satu sumber.

Adapun TikTok tidak menanggapi permintaan komentar, sementara perwakilan GoTo juga menolak berkomentar.

Dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing, TikTok telah mencoba memetakan jalur baru untuk fitur dengan pertumbuhan tercepat, TikTok Shop, di negara berpenduduk 278 juta jiwa yang seharusnya menjadi contoh ekspansi global dari AS hingga Eropa.

Bagi GoTo, perusahaan internet terbesar di Indonesia, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online terbesarnya untuk tetap beroperasi di Indonesia. Namun hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja dan pembayaran bagi kedua perusahaan.

TikTok telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di negara tersebut. Pekan lalu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, PT Bukalapak.com dan Blibli untuk potensi kemitraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper