Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Tambangraya (ITMG) Rogoh Kocek Rp256 Miliar Tebus Saham NICE

PT Indo Tambangraya Tbk. (ITMG) merogoh dana sebesar Rp256 miliar untuk menebus 585 juta saham emiten tambang nikel PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE).
Situasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) pada Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Annisa K. Saumi
Situasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) pada Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Annisa K. Saumi

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) melakukan pembelian 585 juta saham emiten nikel PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE). Dalam transaksi itu, ITMG mengucurkan dana sekitar Rp256 miliar.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary ITMG Monika Krisnamurti menjelaskan ITMG membeli sebanyak 585 juta saham NICE atau setara 9,62% dari total modal ditempatkan dan disetor. 

“Harga pembelian per saham adalah sebesar Rp438,” tulis Monika, Selasa (8/7/2025).

Tanggal transaksi dari pembelian saham ini adalah pada 4 Juli 2025. Dengan jumlah saham dan harga pembelian tersebut, maka emiten Grup Banpu ini diperkirakan mengeluarkan dana sebesar Rp256,2 miliar untuk transaksi ini. 

Monika melanjutkan, transaksi tersebut bertujuan untuk investasi jangka panjang dan diversifikasi investasi perseroan. Sebagai informasi, keinginan untuk melakukan diversifikasi ke bisnis nikel ini telah diungkapkan ITMG sejak beberapa tahun sebelumnya.

Tahun lalu, ITMG menuturkan tengah mengincar perusahaan nikel berukuran sedang di Sulawesi, dengan nilai aset di bawah US$1 miliar. 

"Perusahaan yang kami incar berukuran medium to small karena perusahaan yang besar sudah dikuasai Tsingshan," kata Direktur ITMG Yulius Gozali.

Saat itu, Yulius juga menuturkan ITMG tertarik untuk mengincar perusahaan tambang nikel yang telah memiliki smelter. 

Diversifikasi ITMG ke bisnis nikel juga pernah diutarakan oleh CEO Banpu saat itu, Somruedee Somphong kala berkunjung ke Indonesia pada 2023 lalu. Kala itu, Somruedee menuturkan ITMG sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan nikel.  

"Kami berencana diversifikasi bisnis nikel, dan saat ini sedang mencari tambang untuk diakuisisi," ucapnya saat itu.

Untuk diketahui, NICE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel melalui kegiatan eksplorasi melalui proyek nikel laterit. Tambang NICE terletak di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dengan luas area konsesi 1.975 hektare (ha). 

NICE baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2024 dengan meraih dana IPO Rp532,78 miliar. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper