Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Disebut Tunjuk 4 Bank untuk Koordinasi Pinjaman US$10 Miliar

BPI Danantara dikabarkan menunjuk empat perbankan untuk mengoordinasikan pinjaman multiganda (multicurrency) hingga US$10 miliar.
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara disebut telah menunjuk empat perbankan untuk mengoordinasikan pinjaman multiganda (multicurrency) hingga US$10 miliar.

Sumber yang mengerti jalannya diskusi menyebut nilai yang fantastis itu berpotensi menjadi pinjaman terbesar di Asia Tenggara. Adapun, sumber yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan keempat bank itu adalah DBS Group Holdings Ltd., HSBC Holdings Plc., Natixis SA, dan Standard Chartered Plc.

Sebelumnya, Bloomberg melaporkan Danantara sudah mengirimkan proposal bulan lalu ke bank regional dan internasional untuk fasilitas pinjaman dengan tenor sekitar tiga hingga lima tahun.

"Proposal pinjaman itu nilainya substansial dan tenornya pendek, mengindikasikan tekanan pembayaran yang besar," kata Strategis Kredit Asia di ANZ Banking Group Viacheslav Shilin dan Ting Meng dalam catatan, dikutip Bloomberg, Selasa (8/7/2025).

Dengan demikian, hal ini akan menyebabkan ada kenaikan ketergantungan terhadap dividen dari perusahaan BUMN untuk membayar utang atau kebutuhan pendanaan berulang. Pada akhirnya hal itu akan membebani sentimen investor terhadap perusahaan BUMN di Indonesia.

DBS, HSBC, dan Standard Chartered menolak memberikan komentar sejauh ini. Sedangkan Danantara dan Natixis tidak langsung memberikan tanggapan ketika diminta konfirmasi.

Adapun, Danantara merupakan badan yang langsung melapor ke Presiden Prabowo Subianto. Keberadaannya merupakan salah satu upaya Presiden Prabowo untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% selama masa jabatannya.

Sejumlah BUMN termasuk perbankan dan perusahaan migas berada di bawah supervisi Danantara dengan aset dana kelolaan ditaksir melebihi US$1 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper