Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025

IHSG berpeluang lanjut menguat menuju level 6.992–7.050 pada perdagangan Rabu (9/7/2025). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjut menguat menuju level 6.992–7.050 pada perdagangan Rabu (9/7/2025). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.

Tim Analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup menguat tipis 0,05% ke level 6.904 pada perdagangan kemarin, Selasa (8/7/2025), yang disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, namun pergerakannya pun masih cenderung konsolidasi dalam jangka pendek. MNC memperkirakan, pada skenario terbaiknya, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].

“Sehingga IHSG masih berpeluang menguat setidaknya ke rentang 6.992-7.050 pada label hitam. Namun, waspadai akan label merah dimana IHSG akan menguji 6.582-6.721,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Rabu (9/7/2025).

Untuk hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di kisaran 6.824 dan 6.752, sementara resistance berada di 6.994 dan 7.085. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain AVIA, JPFA, JSMR, dan ULTJ.

Sementara itu, Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, mengatakan bahwa semarak IPO pada pekan ini berpotensi memberikan sentimen positif di tengah kondisi market yang cukup lesu. 

Adapun, calon emiten yang akan melantai di BEI pekan ini adalah PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) , PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT).

Namun, dia mengungkapkan bahwa secara historis, efek dari IPO biasanya lebih bersifat sektoral dan tidak cukup kuat untuk mendorong kinerja IHSG secara keseluruhan.

“Kecuali euforia tersebut dibarengi dengan akumulasi signifikan di sektor utama seperti perbankan, konsumer dan komoditas besar sehingga potensi pengaruh ke indeks baru bisa lebih terasa luas,” pungkasnya kepada Bisnis, Senin (7/7/2025). 

Sementara itu, Senior Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai bahwa gelombang aksi penawaran umum perdana saham memperlihatkan dua sisi koin. 

Pertama, gelaran IPO dari calon emiten seperti CDIA dan COIN berpotensi menarik likuiditas jangka pendek dan membuat IHSG cenderung sideways karena dana investor ritel terserap ke aksi tersebut. Namun, sebaliknya antusiasme ritel terhadap parade aksi penawaran umum juga berpeluang mengungkit pergerakan indeks komposit.

“Antusiasme ritel terhadap IPO bisa menciptakan sentimen positif jangka pendek, terutama jika terjadi kelebihan permintaan. Namun, euforianya bisa tertahan jika investor mulai wait and see jelang keputusan tarif AS pada 9 Juli,” tutur Sukarno kepada Bisnis.

Di sisi lain, baik Ekky maupun Sukarno sepakat bahwa tenggat tarif resiprokal AS pada 9 Juli mendatang bisa menjadi sumber volatilitas jangka pendek bagi IHSG. 

Ekky menyatakan jika AS resmi menaikkan tarif ke Indonesia, hal itu berisiko memperburuk sentimen dan mendorong keluarnya dana asing dari pasar domestik.

“Investor asing kemungkinan akan bersikap lebih hati-hati dan menunggu kepastian arah kebijakan dari tarif Trump sebelum kembali aktif di pasar ekuitas domestik,” ucapnya. 

Sukarno juga berpandangan serupa. Dia menilai apabila AS memberlakukan tarif baru, risiko sentimen global akan meningkat sehingga memicu capital outflow, pelemahan rupiah, menekan sektor berorientasi ekspor dan pada akhirnya membebani gerak IHSG.

Di tengah situasi tersebut, dia menyarankan investor untuk tetap selektif dan fokus pada sektor saham defensif. Pelaku pasar juga dapat memanfaatkan peluang IPO, sambil tetap menjaga porsi kas untuk mengantisipasi volatilitas pasca 9 Juli.

Adapun, Ekky juga melihat bahwa strategi yang paling rasional saat ini adalah selective buy dengan fokus pada saham-saham berfundamental kuat dan valuasi menarik. 

“Untuk investor jangka panjang, momentum koreksi saat ini justru dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan aksi buy on weakness secara bertahap,” kata Ekky. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

09:04 WIB
IHSG dibuka hijau

IHSG dibuka menguat 0,23% atau 15,67 poin menuju level 6.920,06 pukul 09.02 WIB

Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.918 hingga 6.929.

Sebanyak 187 saham menguat, 95 melemah dan 235 saham stagnan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper