Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Catat Penjualan ST011 Tembus Target Rp1 Triliun

Bank Negara Indonesia (BBNI) optimistis angka penjualan ST011 akan lebih besar dari angka proyeksi.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang BNI Life, Jakarta, Senin (9/10/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang BNI Life, Jakarta, Senin (9/10/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 telah menembus target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp1 triliun per Rabu, (22/11/2023).

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, pihaknya optimistis angka penjualan akan lebih besar dari angka proyeksi, sebab masa penawaran ST011 baru akan berakhir pada 6 Desember 2023.

"Sukuk Tabungan ST011 mulai ditawarkan di tanggal 6 November 2023, sampai saat ini BNI telah membukukan penjualan ST011 di Rp1 triliun, angka ini telah sesuai dengan target ST011 yang kami tentukan di awal," ujar Henny kepada Bisnis, Rabu (22/11/2023).

Salah satu strategi BNI untuk menjaring investor ritel ST011 yaitu mengadakan kampanye di media sosial terkait sukuk tabungan dan menawarkan langsung ke nasabah kelolaan melalui sales pengelola.

Alhasil, dari sisi pencapaian penjualan SBSN ritel, dia bilang hasil pencapaian tahun ini meningkat cukup baik, karena kesadaran masyarakat akan instumen investasi lebih tinggi, ditambah suku bunga SBN ritel juga semakin menarik.

Lebih lanjut dia mengatakan, prospek pasar SBN ritel pada 2024 masih sangat baik. Hal itu tercermin dari masih tingginya minat atau permintaan dari nasabah dalam pembelian produk SBN ritel.

"Selain itu dengan tingkat pajak obligasi yang berada di 10% masih membuat product SBN ini menarik, dan kami melihat adanya ruang untuk Bank Indonesia melakukan adjustment atau perubahan tingkat suku bunga acuan dengan mengacu kepada tingkat inflasi Indonesia yang stabil" pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) pada RDG BI Oktober 2023 lalu menaikkan suku bunga acuan (BI7DRR) ke level 6%. Di lain sisi, Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed masih menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5% dan masih menunjukkan sikap hati-hati untuk menaikkan suku bunga.

Adapun, DJPPR Kementerian Keuangan menambah lagi kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp14 triliun, dari sebelumnya Rp13 triliun. ST011 diluncurkan dalam dua seri yakni ST011-T2 tenor dua tahun dengan kupon 6,30% dan ST011-T4 tenor empat tahun dengan kupon 6,50%.  

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi per Rabu, (22/11/2023) pukul 18.08 WIB, ST011-T2 telah terjual sebesar Rp8,42 triliun atau 88,67% dari target. Karena tingginya minat investor, target pemesanan ST011-T2 dinaikkan menjadi Rp9,5 triliun dari sebelumnya Rp8,5 triliun.  

Selanjutnya, Sukuk Tabungan ST011-T4 telah terjual sebanyak Rp3,90 triliun atau 86,82% dari target. Kuota ST011-T4 masih tetap di angka Rp4,5 triliun. Alhasil, penjualan kedua seri ST011 tembus Rp12,33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper