Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisiensi Modal Rp7,68 Triliun, AirAsia (CMPP) Jajaki Pendanaan Baru

PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) masih membukukan defisiensi modal sebesar Rp7,68 triliun per 30 September 2023. CMPP jajaki opsi pendanaan baru.
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) masih membukukan defisiensi modal sebesar Rp7,68 triliun per 30 September 2023. Oleh sebab itu, perseroan tengah menjajaki opsi pendanaan baru untuk memperbaiki struktur keuangan.

Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, AirAsia mencatat defisiensi modal sebesar Rp7,68 triliun, atau naik 12,82% dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp6,81 triliun.

Liabilitas perseroan juga naik 10,45% menjadi Rp13,44 triliun 2022, dibanding posisi akhir 2022 sebesar Rp12,17 triliun. Alhasil, debt to equity ratio (DER) AirAsia sebesar 1,74.

Adapun, total aset perseroan tercatat masih bertumbuh menjadi Rp5,75 triliun per 30 September 2023, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp5,35 triliun.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, perseroan berambisi untuk menjadi profitable ke depan, sehingga CMPP menjajaki opsi pendanaan baru untuk mengurangi berbagai tekanan yang menyebabkan operasional tidak maksimal.

"Dari segi pendanaan, kami sedang menjajaki beberapa opportunity untuk mendapatkan capital inflow, ada banyak mekanisme, ada banyak vehicle yang bisa dipakai untuk saat ini," ujar Veranita dalam paparan publik CMPP pada Kamis, (16/11/2023).

Kendati demikian, dia masih belum dapat membeberkan skema maupun siapa saja mitra strategis yang tengah dijajaki AirAsia untuk meraup pendanaan. Hal itu sebagai komitmen perseroan untuk menjaga aspek kerahasiaan (confidentiality) para mitra.

"Untuk menghormati pihak-pihak yang harus saya jaga confidentialnya, saya belum bisa memberikan artikulasi yang lebih spesifik. Karena kalau perseroan masih dalam tahap ini, confidentiality merupakan komitmen yang harus saya berikan," ujarnya.

Menilik kinerja keuangannya, CMPP masih mencatat rugi bersih sebesar Rp875,42 miliar per kuartal III/2023. Namun, rugi bersih itu menyusut 40,99% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,48 triliun.

Veranita mengakui bahwa pemulihan (recovery) pesawat masih menjumpai hambatan, sehingga hingga akhir tahun 2023 perseroan masih belum optimistis dapat mencetak laba. Alhasil, target perseroan untuk dapat mencetak laba mundur dan diestimasikan pada paruh kedua 2024.

Di lain sisi, pendapatan AirAsia justru melonjak 96,73% yoy menjadi Rp4,93 triliun, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp2,5 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan AirAsia ditopang dari operasi penerbangan sebesar Rp2,02 triliun, sedangkan segmen ancillary dan lain-lain sebesar Rp2,91 triliun.

Seiring hal tersebut, AirAsia juga berencana ekspansi untuk memperluas rute penerbangan internasional ke berbagai negara, di antaranya yaitu China, Hong Kong, India, Maladewa, Brunei, Filipina, dan Timor Timur.

Tak hanya itu, AirAsia juga telah menetapkan tujuan ambisius untuk tahun 2024, dengan rencana mengoperasikan 32 pesawat. Maskapai berkomitmen untuk memaksimalkan pendapatan dan memperkuat hub utamanya di Jakarta dan Denpasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper