Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kas Turun dan Liabilitas Naik, Ini Arah Investasi Grup Astra (ASII)

PT Astra International Tbk. (ASII) beberkan arah investasi yang akan dilakukan oleh perseroan, di tengah menurunnya kas internal dan meningkatnya liabilitas
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) buka-bukaan mengenai arah investasi yang akan dilakukan oleh perseroan, di tengah menurunnya kas internal dan meningkatnya liabilitas per kuartal III/2023.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan perseroan akan melakukan kajian komprehensif untuk menentukan arah investasi, tidak hanya merambah sektor usaha baru, tetapi juga di sektor-sektor yang berkaitan dengan inti bisnis ASII.

Sebagai informasi, ada tujuh lini bisnis utama ASII, di antaranya yakni otomotif, alat berat dan pertambangan, jasa keuangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, serta properti.

"Jadi inti daripada Astra ini adalah tujuh lini bisnis, dan investasi yang kami lakukan itu tidak hanya di sektor baru, tetapi sangat penting bagi kami untuk mempertahankan keunggulan inti portofolio kami," ujar Djony dalam paparan publik ASII pada Selasa, (14/11/2023).

Menurutnya, perseroan akan mengkaji prospek investasi serta strategic values yang bisa dibawa dari investasi baru, baik yang berkaitan dengan lini bisnis utama maupun sektor portofolio baru berdasarkan seluruh parameter investasi dijalankan ASII secara disiplin.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait dengan penurunan kas dan meningkatnya utang, perseroan masih optimistis dan tidak akan menahan rencana ekspansi ke depannya. 

Menilik laporan keuangan per kuartal III/2023, kas dan setara kas ASII pada akhir periode sebesar Rp50,93 triliun, atau turun 26,79% yoy dibanding periode sama 2022 sebesar Rp69,57 triliun. Sedangkan Liabilitas perseroan naik menjadi Rp204 triliun dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp169,57 triliun.

"Memang terjadi penurunan cash atau peningkatan utang, tetapi saya kira itu satu hal yang biasa. Saya kira kami saat ini tidak memiliki rencana untuk menahan ekspansi, apapun selama ekspansi itu memang bisa kami danai dengan baik," ujar Djony.

Kendati demikian, ASII belum dapat membeberkan perusahaan atau sektor apa saja yang tengah dibidik dalam hal investasi. Yang jelas, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di berbagai sektor baik di perusahaan konvensional maupun perusahaan rintisan (startup).

"Hal yang penting bagi kami, apapun perusahaannya baik mau yang konvensional, yang sektor riil atau startup, selama itu memiliki satu business case yang layak, memiliki satu use case yang benar, ya kami akan lihat," pungkasnya.

Ditinjau secara kinerja, laba bersih ASII naik 10,12% secara year-on-year (yoy) hingga 30 September 2023 menjadi Rp25,69 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp23,33 triliun. 

Kenaikan laba bersih ASII didorong meningkatnya pendapatan 8,83% yoy menjadi Rp240,91 triliun, dibandingkan per kuartal III/2022 sebesar Rp221,35 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan jumbo ASII ditopang dari segmen otomotif sebesar Rp99,16 triliun, diikuti alat berat dan pertambangan sebesar Rp97,59 triliun. Kemudian, jasa keuangan berkontribusi sebesar Rp21,98 triliun dan agribisnis sebesar Rp15,68 triliun. 

Selanjutnya, segmen infrastruktur dan logistik berkontribusi Rp6,6 triliun, segmen teknologi informasi Rp2,07 triliun, dan properti Rp621 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp2,87 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper