Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Biru Raup Pendapatan Rp82,06 Miliar, Target Akhir Tahun Mendekat

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) meraup pendapatan  Rp82,06 miliar pada kuartal III/2023, naik 11% yoy.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) meraup pendapatan  Rp82,06 miliar pada kuartal III/2023, naik 11% yoy jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp73,42 miliar.

Direktur Utama Surya Biru Murni Acetylene Rini Dwiyanti mengatakan pertumbuhan kinerja SBMA seiring dengan meningkatnya kebutuhan Gas, Acetylene dan Karbondioksida. Menurutnya kenaikan pendapatan itu berkat penambahan produksi liquid yang mencapai kapasitas 50 ton sehari.

Maka itu kenaiakn dari sisi hulu mampu mengerek penjualan sejak Juli.  SBMA pun saat ini sedang memasuki are shipyard dan petrokimia untuk kebutuhan liquid yang meningkat.

“Saat ini Kami telah mengambil 5% dari pasar liquid yang ada di Kalimantan timur," ujar Rini dalam keterangan resmi, Senin (13/11/2023).

Sebagai informasi, SBMA mencatat penjualan Acetylene tumbuh menjadi Rp24,80 miliar, penjualan Argon juga naik jadi Rp16,28 miliar, penjualan Oxygen hasil produksi SBMA naik jadi Rp15,59 miliar.

“Penjualan lain seperti karbondioksida jadi Rp6,09 miliar, bahkan kami mampu mencatat penjualan nitrogen senilai Rp3,69 miliar serta ada penjualan lain-lain sebesar Rp15,59 miliar,”imbuhnya.

Rini menambahkan SBMA menyuplai untuk perusahaan besar seperti PT Pama Persada Nusantara, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), PT Petrosea Tbk. (PTRO), dan lainnya.

target sampai saat ini. Di mana segmentasi pasar terbesar perseroan didominasi oleh pertambangan untuk Balikpapan, reseller (RDMP), serta perusahaan fabrikasi dan dan machinery.

"Dengan begitu, Surya Biru Murni Acetylene optimis menutup tahun 2023 dengan pendapatan senilai Rp123 miliar," kata Rini, Selasa (17/10/2023).

Pada 2022, SBMA telah berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp103,64 miliar. Sebelumnya, pada 2021 pendapatan yang diperoleh SBMA senilai Rp88,26 miliar.

Rini menjelaskan, kinerja SBMA terus mengalami pertumbuhan sejak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Serta, memanfaatkan dan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dalam pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

Lebih dari 60 persen bisnis SBMA berdasarkan daya kontrol pelanggan dengan tanpa satu pun yang menjadi mayoritas. Itu yang membuatnya lebih resis dan tahan terhadap efek perubahan, meskipun kondisi ekonomi dari luar negeri maupun dalam negeri yang mendekati tahun politik sedang tidak stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper