Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan tipis sebesar 0,30% ke 6.830. Selagi menguat beberapa saham mengalami pelemahan seperti yang terjadi pada PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI).
Saham PADI turun 20% dalam sepekan hingga ke level Rp8 per unit. Saham tersebut menjadi salah satu yang paling rendah di Antara 900 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Saat ini, kapitalisasi pasar PADI di pasar modal hanya setara Rp90 miliar. Adapun dalam setahun belakangan saham itu telah anjlok 84%. Salah satu penyebab ambrolnya saham perseroan adalah kasus PT Minna Padi Aset Manajemen (MPAM) yang terkuak pada 2019 silam.
Kala itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan 6 produk reksa dana yang ditawarkan PT Minna Padi Aset Manajemen (MPAM) yang menawarkan imbal hasil pasti (fixed return).
Tak hanya itu saja, dalam surat bernomor S-1422/PM.21/2019 yang ditandatangani oleh Kepala Departemen Pengawasan PAsar Modal 2A Yunita Linda Sari tertanggal 21 November 2019, OJK juga mencopot Djayadi selaku Direktur Utama MPAM.
Adapun, izin wakil manajer investasi Djayadi dibekukan selama satu tahun ke depan. Para pemegang saham, komisaris, dan direksi MPAM juga diwajibkan memgikuti penilaian kembali uji kelayakan dan kepatuhan.
Baca Juga
Ketika itu, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) mengklaim tidak terkait dengan sejumlah penyetopan produk reksa dana PT Minna Padi Aset Manajemen (MPAM).
Direktur Utama Minna Padi Investama Sekuritas Djoko Djoelianto mengatakan perusahaannya tidak terkait dengan urusan pembubaran 6 produk reksa dana MPAM. Menurutnya, posisi MPAM sebagai anak perusahaan hanya sebatas penyertaan dan tidak ada konsolidasi keuangan ke atas.
Di sisi lain, terdapat beberapa saham lain yang ambyar hingga melewati batas Rp50 per unit. Misalnya saham PT Leyand International Tbk. (LAPD) yang turun 35,6% ke Rp26.
Berikut Ini Daftar Top Losers Sepekan:
Saham Turun (%)
1. NATO 51
2. GULA 44,6
3. DOOH 37,4
4. LAPD 36,5
5. MENN 31,6
6. EURO 27,9
7. BKDP 25,6
8. SKLT 20,8
9. CARE 20,1
10. PADI 20
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.