Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas hari ini, Jumat (10/11/2023) akan berfluktuasi namun berisiko ditutup melemah usai Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan kembali perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi, sementara paladium turun di bawah level US$1.000 per ounce untuk pertama kalinya sejak 2018.
Harga emas sukses mengakhiri penurunan tiga hari beruntun pada perdagangan Kamis (9/11) kemarin setelah mencatat kenaikan US$8,35 ke US$1.958,51 per troy ons. Perhatian tertuju ke Amerika Serikat (AS) kemarin, dengan adanya rilis data ekonomi dan pidato dari gubernur bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell.
Ia mengatakan The Fed masih belum “yakin” apa yang telah dilakukan bisa menurunkan inflasi, sekaligus menegaskan akan kembali menaikkan suku bunga jika diperlukan.
Tim Analis Monex Investindo Futures menyebut, pasca pernyataan Powell itu, pelaku pasar melihat probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Desember sebesar 12%, mengalami kenaikan dari sebelumnya 7%. Imbal hasil (yield) Treasury tenor 10 tahun melesat 133 basis poin ke 4,628%, begitu juga indeks dolar AS yang naik 362 poin ke 105,515.
Emas yang sebelumnya menyentuh level tertinggi harian US$ 1.959,70 per troy ons pun memangkas kenaikan.
Tetapi di saat yang sama, lanjut Monex, Powell menegaskan The Fed saat ini mengedepankan keseimbangan dalam menetapkan kebijakan moneter. The Fed akan berhati-hati sebab batas risiko antara kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi dan terlalu rendah menjadi sangat dekat.
Baca Juga
"Secara umum pernyataan Powell tersebut masih belum merubah ekspektasi jika The Fed sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan suku bunga), pelaku pasar kini menanti rilis data-data selanjutnya dari AS, salah satunya inflasi pada pekan depan," papar Monex dalam risetnya, Jumat (10/11/2023).
Monex memperkirakan harga emas masih akan bergerak volatil dan akan mendapat sentimen negatif pada perdagangan sesi Asia hari ini jika yield Treasury dan indeks dolar AS kembali naik.
Pada Kamis (9/11), Powell mengatakan para pejabat Fed 'tidak yakin' bahwa suku bunga masih cukup tinggi untuk mengakhiri perjuangan melawan inflasi, pernyataan itu membuat dolar AS dan imbal hasil Treasury naik lebih tinggi.
“Komentar Powell kurang dovish dari yang diharapkan sehingga menghambat kenaikan lebih lanjut pada emas, meskipun emas telah mematahkan penurunan tiga hari berturut-turutnya,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
“Emas tampaknya akan tetap berada di kisaran di bawah $2.000 karena geopolitik masih memberikan pengaruh yang sangat besar,” lanjutnya.
Emas batangan telah jatuh lebih dari US$40 setelah mencapai US$2,000 minggu lalu ketika meningkatnya ketegangan di Timur Tengah meningkatkan arus masuk aset safe-haven. Sementara itu, perak naik 0,4% menjadi $22,6.
“Emas bisa bergerak di atas $2.100 pada kuartal kedua tahun 2024 dan katalisnya adalah perlunya The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Para investor mengesampingkan pertaruhan mengenai kemungkinan penurunan suku bunga pertama The Fed pada bulan Juni tahun depan dari bulan Mei sebelumnya.
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan dengan imbal hasil nol.
Adapun, logam paladium tergelincir 5,5% menjadi $992,69, mencapai level terendah sejak 2018. sementara platinum turun 0,8% menjadi $859,49.
“Posisi short yang besar telah memperburuk risiko penurunan paladium,” kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.
Harga emas spot kian tertekan setelah melemah 0,20% atau 3,97 poin ke US$1.954,58 per troy ounce pada 14.32 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga melemah 0,49% atau 9,60 poin ke US$1.960,20 per troy ounce.
Harga emas spot melemah 0,03% atau 0,64 poin ke US$1.957,91 per troy ounce pada 11.56 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga melemah 0,36% atau 7,10 poin ke US$1.926,70 per troy ounce.
Harga emas spot melemah 0,06% atau 1,26 poin ke US$1.957,29 per troy ounce pada 09.50 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga melemah 0,39% atau 7,60 poin ke US$1.926,20 per troy ounce.