Bisnis.com, JAKARTA – Meski pengumuman pertumbuhan ekonomi RI kuartal III/2023 di bawah ekspektasi, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat ke atas 7.000.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2023 secara mengejutkan berada di bawah ekspektasi. Akan tetapi, pasar relatif tidak terpengaruh dengan data tersebut dan IHSG cenderung melanjutkan reli pada perdagangan hari ini.
“Ada kemungkinan, pasar sudah melakukan price-in terhadap potensi realisasi pertumbuhan ekonomi di bawah ekspektasi tersebut,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Senin (6/11/2023).
Valdy menjelaskan salah satu pertimbangan pelaku pasar yang price-in adalah kinerja ekspor Indonesia di kuartal III/2023 yang relatif melemah dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ekonomi atau PDB yang mencapai 4,94% secara tahunan pada kuartal III/2023. Meskipun begitu, capaian produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 lebih rendah dibandingkan kuartal II/2023, yaitu 5,17%.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menjelaskan bahwa produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.296 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.124,9 triliun.
Baca Juga
Pada kuartal III/2023, perekonomian Indonesia secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) tercatat tumbuh 1,69% persen. Secara tahunan (yoy), Indonesia tidak mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yang telah terjadi selama 8 kuartal berturut-turut.
Meski demikian, realisasi di 4,94% yoy dinilai Valdy masih cukup baik dan peluang pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia di atas 5% di 2023 masih relatif besar. Pasalnya ada potensi peningkatan konsumsi rumah tangga dan belanja Pemerintah serta pengeluaran lembaga non profit di kuartal IV/2023 yang bertepatan dengan periode kampanye.
Hingga akhir tahun, Valdy memprediksi IHSG berada di kisaran 7.073 dengan beberapa sentimen. Selain data domestik, faktor eksternal dari ekspektasi The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% di sisa tahun 2023 turut menjadi katalis positif, menurutnya.
Dengan sentimen di atas, sektor yang berkaitan dengan nilai tukar (rate-sensitive stocks) di sektor keuangan, terutama saham-saham perbankan dapat kembali diperhatikan. Antara lain big 4 bank di Indonesia yaitu BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI yang masih menjadi top picks.
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup hijau dengan melambung 1,33% ke level 6.878,83. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 6.816,27 hingga 6.878,83.
Sebanyak 308 saham menguat, 213 saham melemah, 237 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.712,21 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.