Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melejit ke level 6.878,83 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin, (6/11/2023). Di tengah penguatan IHSG, investor terpantau memborong saham GOTO, BBCA dan BBRI hari ini.
Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG parkir di posisi 6.878,83 sore ini, naik signifikan 1,33% atau 89,98 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.816,27 hingga 6.878,83 pada perdagangan awal pekan hari ini.
Adapun, sebanyak 27,78 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp10,05 triliun dalam 1.17 juta kali transaksi. Sebanyak 308 saham yang menguat, saham yang melemah sebanyak 213 dan saham stagnan sebanyak 237.
Saham paling laris diperdagangkan pada hari ini yaitu PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan nilai transaksi Rp841,1 miliar. Saham GOTO terpantau melesat 8,57% ke level Rp76 per saham.
Selanjutnya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI) laris diburu investor dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp765,5 miliar dan Rp631,5 miliar. Saham BBCA menguat 1,69% ke level Rp9.050, sedangkan saham BBRI naik 1,96% ke level Rp5.200 per saham.
Adapun, emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yang parkir di zona hijau di antaranya saham TLKM yang naik 2,24% ke level Rp3.650 per saham. Diikuti saham AMMN yang naik 1,87% ke level Rp6.825, dan saham BRPT yang naik 3,37% ke posisi Rp1.075 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, dari jajaran saham terboncos atau top losers yaitu CARE yang merosot 19,12% ke level Rp165 per saham. Diikuti saham BKDP yang turun 13,51% ke level Rp64 per saham. Kemudian saham GTBO juga anjlok 11,19% atau 75 poin ke level Rp595 per saham.
Penguatan IHSG hari ini ditopang oleh sentimen pertumbuhan PDB yang mencapai 4,94% secara tahunan pada kuartal III/2023. Meskipun begitu, capaian produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 lebih rendah dibandingkan kuartal II/2023, yaitu 5,17%.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menjelaskan bahwa produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.296 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.124,9 triliun.
"Jika dibandingkan kuartal III/2022 atau yoy, maka ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tumbuh 4,94%," ujarnya, Senin (6/11/2023). Pada kuartal III/2023, dia mengatakan perekonomian Indonesia secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) tercatat tumbuh 1,69% persen. Secara tahunan (yoy), Indonesia tidak mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yang telah terjadi selama 8 kuartal berturut-turut.
Di sisi lain, kebijakan The Fed untuk menahan suku bunga juga masih menjadi katalis positif bagi indeks komposit. Investment Specialist Sinarmas AM, Mohit Lalchandani menambahkan, keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga di tanggapi positif pelaku pasar, tecermin dari penguatan IHSG dan imbal hasil SUN hari ini. Alhasil, menurutnya aliran dana investor asing berpotensi meningkat ke pasar modal RI.
"Ke depannya, kami memproyeksi bahwa aliran dana asing akan meningkat dikarenakan kekhawatiran terhadap sikap the Fed sudah menurun," ujar Mohit.