Bisnis.com, JAKARTA — Emiten afiliasi Happy Hapsoro, yakni PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) berhasil membalikan rugi menjadi laba Rp57,66 miliar sepanjang kuartal III/2023, usai mencatatkan pertumbuhan pedapatan pada periode Januari hingga September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), BUVA membukukan laba bersih Rp57,66 miliar dari sebelumnya mencatatkan rugi bersih pada periode sama tahun 2022 sebesar Rp154,15 miliar.
keberhasilan BUVA membalikan rugi menjadi laba, salah satunya disebabkan oleh melonjaknya pendapatan hotel menjadi Rp278,58 miliar, atau melejit 88,85% yoy dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp147,52 miliar.
Secara rinci, pendapatan emiten pengelola hotel Alila ini terdiri dari pendapatan kamar sebesar Rp179,65 miliar, kemudian makanan dan minuman Rp74,75 miliar, pendapatan Spa sebesar Rp10,42 miliar dan pedapatan lainnya sebesar Rp13,74 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan ikut naik 69,92% yoy menjadi Rp79,49 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp46,78 miliar.
Secara rinci, beban pokok perseroan berasal dari beban makanan dan minuman Rp39,30 miliar, beban kamar Rp33,22 miliar, beban spa Rp2,26 miliar, dan beban lainnya Rp4,69 miliar.
Baca Juga
Meski begitu, laba bruto perseroan tetap tumbuh 97,63 yoy menjadi Rp199,09 miliar, dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp100,73 miliar.
Secara neraca, total aset perseroan naik menjadi Rp1,95 triliun hingga 30 September 2023 dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp1,84 triliun.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp1,24 triliun dibanding Desember 2022 sebesar Rp2,07 triliun. Sedangkan ekuitas sebesar Rp711,71 miliar, dibanding akhir 2022 sebesar Rp231,43 miliar.
Sebagai informasi, Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro resmi mengakuisisi PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) setelah melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement melalui PT Nusantara Utama Investama.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BUVA menuturkan telah melaksanakan private placement pada 11 Juli lalu, dengan tanggal pencatatan saham baru di BEI pada 11 Juli 2023.
Jumlah saham baru yang diterbitkan dalam aksi ini adalah 12,5 miliar saham baru, dengan harga pelaksanaan private placement Rp60 per saham.
Sebagai catatan, sebanyak 99,9 persen kepemilikan Nusantara Utama Investama digenggam oleh Basis Utama Prima, sementara sisanya oleh 0,01 persen oleh Bonny Harry.Happy Hapsoro menjadi pemilik manfaat Nusantara Utama Investama karena kepemilikan mayoritasnya atas Basis Utama Prima.
Sebagaimana diketahui, akuisisi ini ditempuh dengan mekanisme konversi utang BUVA kepada Nusantara Utama Investama yang telah jatuh tempo menjadi kepemilikan saham. Utang BUVA yang dikonversi bernilai Rp754,40 miliar.
Manajemen melanjutkan setelah pelaksanaan private placement, jumlah modal ditempatkan dan modal disetor BUVA meningkat menjadi sebanyak 19,38 miliar saham atau dengan nilai total nominal sebesar Rp969,23 miliar.