Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Besok Ditopang Cadangan Devisa, Cek Rekomendasi Sahamnya

IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada Selasa (7/11/2023) seiring dengan rilis data cadangan devisa.
Artha Adventy, Hafiyyan
Artha Adventy & Hafiyyan - Bisnis.com
Senin, 6 November 2023 | 19:53
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada Selasa (7/11/2023) seiring dengan rilis data cadangan devisa. Bisnis/Arief Hermawan P
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada Selasa (7/11/2023) seiring dengan rilis data cadangan devisa. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada Selasa (7/11/2023) seiring dengan rilis data cadangan devisa.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan setelah rilis data pertumbuhan ekonomi hari ini, investor akan memantau data cadangan devisa (cadev) besok.

"Perkiraan akan mengalami kenaikan tentunya dapat menjadi faktor yang dapat mendorong kenaikan IHSG," paparnya dalam publkasi riset.

Menurut William, berbagai data perekonomian yang terlansir sebelumnya juga menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dalam negeri stabil sehingga dapat menjadi faktor penopang IHSG.

Besok IHSG berpotensi menguat dalam rentang 6.754-6.923. Rekomendasi saham pilihannya adalah ASII, SMGR, WIKA, PTPP, ADHI, KLBF, BBCA, BBNI, TLKM.

Adapun indeks komposit sendiri ditutup hijau dengan melambung 1,33% di level 6.878,83 pada perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 6.816,27 hingga 6.878,83. Sebanyak 308 saham menguat, 213 saham melemah, 237 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.712,21 triliun.  

Penguatan IHSG dan aksi borong asing terjadi saat BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tercatat mencapai 4,94% (year-on-year/YoY). Capaian produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 lebih rendah dibandingkan kuartal II/2023, yaitu 5,17%. 

Produk domestik bruto (PDB) kuartal III/2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.296 triliun. Adapun, PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.124,9 triliun. Jika dibandingkan kuartal III/2022 atau yoy, maka ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tumbuh 4,94%. 

Pada kuartal III/2023, perekonomian Indonesia secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) tercatat tumbuh 1,69% persen. Secara tahunan (yoy), Indonesia tidak mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yang telah terjadi selama 8 kuartal berturut-turut.

Saham Buruan Investor Asing

Sementara itu, sejumlah saham menjadi incaran asing sepanjang perdagangan hari ini, Senin (6/11/2023) mulai dari BBCA, GOTO, AMMN, TLKM hingga PGEO. Aksi koleksi asing ini terjadi seiring dengan data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)) kuartal III/2023. 

Berdasarkan data RTI Business, sepanjang perdagangan hari ini asing mencatatkan net buy atau beli bersih di seluruh pasar sebesar Rp269,45 miliar. Rinciannya di pasar reguler terdapat beli bersih sebesar Rp467,01 miliar, sementara di pasar negosiasi dan tunai terdapat jual bersih sebesar Rp197,56 miliar. 

Sepanjang perdagangan pula, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling menarik perhatian asing. Tercatat beli bersih oleh asing untuk saham BBCA sebesar Rp171,1 miliar. Saham BBCA berada di level Rp9.050 per saham atau naik 1,69%. 

Kemudian saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang berada di level Rp76 atau naik 8,57%. Asing mengoleksi atau mencatatkan net buy saham GOTO sebanyak Rp130,7 miliar. Saham lain yang juga menjadi primadona asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan nilai investasi sebesar Rp81,7 miliar. Aksi borong oleh asing ini terjadi saat BBRI berada di level Rp5100-Rp5200 sepanjang perdagangan. 

Di urutan ke empat, saham milik keluarga Panigoro PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dibeli asing sebanyak Rp65,3 miliar. Saham AMMN sendiri ditutup hijau dengan naik 1,87% dan berada di level Rp6.825 per saham. 

Kemudian saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) masing-masing mencatatkan net buy sebesar Rp49,6 miliar dan Rp47,4 miliar. Keduanya juga bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. 

Selanjutnya saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan net buy sebesar Rp24,7 miliar dan parkir di level Rp1.700 per saham atau naik 2,72%. Disusul oleh saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) yang naik 1,44% dan parkir di level Rp1.410 per saham. Asing memborong sebanyak Rp24,5 miliar saham PGEO. 

Saham lain yaitu PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) dengan net buy masing-masing sebesar Rp14,9 miliar dan Rp13,6 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy & Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper