Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng lembaga filantropi Islam, Dompet Dhuafa untuk mengembangkan instrumen wakaf, guna menarik minat investor terhadap instrumen wakaf saham. Kerja sama tersebut membidik 10 juta generasi muda untuk berwakaf di pasar modal.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mengatakan kerja sama BEI dengan Dompet Dhuafa ini menyasar investor di kalangan milenial dan generasi Z untuk berwakaf di instrumen wakaf saham.
Pasalnya, mengacu data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 11,72 juta per September 2023, tumbuh 13,76% year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya 10,31 juta.
Sementara itu dari sisi demografi, data KSEI per September 2023 menunjukkan bahwa investor pasar modal di Indonesia masih didominasi oleh milenial dan generasi Z dengan jumlah lebih dari 80%.
"Aset wakaf di saham itu baru senilai Rp280 jutaan dari 2019 hingga sekarang. Tapi di Indonesia itu satu-satunya yang menyasar generasi muda sebagai target wakaf, beda dengan Malaysia dan negara lainnya yang menyasar korporat," ujar Irwan di Gedung BEI, Jumat, (3/11/2023).
General Manager Wakaf Bobby P Manullang menambahkan, pihaknya optimistis target 10 juta orang itu dapat tercapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Adapun, Dompet Dhuafa mencatat telah mengumpulkan wakaf sebesar Rp20 miliar per tahun.
Baca Juga
"Targetnya sampai 5 tahun ke depan. Per Oktober ini baru mencapai 151.000 orang dan kita berharap 5 tahun ke depan tercapai. Oleh karenanya, kami melibatkan banyak stakeholder dalam industri keuangan, salah satunya BEI," kata Bobby.
Sebagai informasi Wakaf saham merupakan kegiatan berwakaf yang objeknya adalah saham syariah yang tercatat di BEI atau keuntungan dari saham syariah yang tercatat di BEI. Jadi, tidak hanya saham itu sendiri yang dapat diwakafkan, tetapi juga keuntungan dividen atau capital gain dari suatu saham bisa diwakafkan.
Mekanismenya, pelaksanaan wakaf saham akan dibantu oleh perusahaan sekuritas yang berperan untuk memindahkan saham dari portofolio investor ke portofolio lembaga wakaf (nazhir).
Selanjutnya saham-saham yang telah diwakafkan akan dikelola oleh nazhir dan keuntungan investasi saham akan disalurkan kepada para penerima manfaat melalui program-program yang dimiliki oleh nazhir.
Sejauh ini ada 6 perusahaan sekuritas dan 5 lembaga wakaf yang menyediakan kemudahan berwakaf saham. Pertama, MNC Sekuritas yang bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Rumah Zakat. Kedua, BNI Sekuritas yang bekerja sama dengan Global Wakaf. Ketiga, Henan Putihrai Sekuritas yang bekerja sama dengan Global Wakaf.
Keempat, Phillip Sekuritas yang bekerja sama dengan Dompet Dhuafa. Kelima, Panin Sekuritas yang bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, dan keenam, Samuel Sekuritas yang bekerja sama dengan PPPA Daarul Quran.