Bisnis.com, JAKARTA - Manajer investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berkolaborasi dengan PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) resmi meluncurkan tujuh produk reksa dana baru pada Kamis, (2/11/2023).
CEO & Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan dengan adanya kerja sama tersebut, jaringan Bank BTPN yang luas memberikan peluang besar bagi MAMI untuk memperluas jalur pemasaran reksa dana.
"Sebagai langkah awal, kami menghadirkan tujuh reksa dana Manulife yang dapat dijadikan sebagai solusi diversifikasi investasi, baik dari sisi kelas aset, mata uang, dan geografis," ujar Afifa dalam Seremoni Kerja Sama Bank BTPN dan MAMI, Kamis, (2/11/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, produk tersebut terdiri dari 1 reksa dana pasar uang, 2 reksa dana pendapatan tetap, dan 2 reksa dana saham yang berdenominasi rupiah.
Selain itu, kerja sama MAMI dan BTPN juga meluncurkan 1 reksa dana pendapatan tetap dalam denominasi dolar AS, dan 1 reksa dana saham offshore dalam denominasi dolar AS yang portofolionya terdiri dari saham-saham perusahaan Asia berskala global.
Secara terperinci, pertama, MAMI menghadirkan reksa dana pasar uang Manulife Dana Kas II (MDK II) Kelas A bagi investor yang ingin mempertahankan nilai investasinya dan memiliki likuiditas tinggi. MDK II berinvestasi pada instrumen pasar uang berkualitas tinggi, sehingga menghasilkan kinerja yang relatif stabil dengan tingkat risiko rendah.
Baca Juga
Tak hanya itu, MAMI dan Bank BTPN juga menawarkan tiga reksa dana pendapatan tetap, yakni Manulife Pendapatan Bulanan II (MPB II) berinvestasi pada instrumen obligasi pemerintah Indonesia berdurasi pendek sehingga volatilitasnya lebih terjaga dan memiliki fitur pembagian hasil investasi bulanan.
Berikutnya ada Manulife Obligasi Negara Indonesia II (MONI II) Kelas A yang berinvestasi pada instrumen obligasi pemerintah Indonesia berdurasi menengah, bertujuan untuk memberikan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian yang kompetitif bagi investor.
Kemudian ada Manulife USD Fixed Income (MANUFIX) Kelas A yang fokus berinvestasi pada obligasi pemerintah Indonesia dengan tenor pendek di bawah tiga tahun, untuk menghasilkan kinerja portofolio yang stabil dengan volatilitas yang terkendali.
Untuk produk reksa dana saham, ada Manulife Dana Saham (MDS) berinvestasi pada saham-saham paling likuid di bursa saham Indonesia menggunakan indeks LQ45 sebagai acuan.
Sedangkan Manulife Saham Andalan (MSA) memiliki strategi yang menitikberatkan pada saham-saham yang diperkirakan memiliki prospek fundamental yang baik dalam jangka panjang, dengan IDX80 sebagai acuan.
Terakhir, bagi investor yang ingin berinvestasi pada pasar di luar Indonesia, Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) memberikan investor peluang untuk berinvestasi pada saham-saham unggulan di kawasan Asia Pasifik.
Pada saat bersamaan, Head of Wealth Management Business and Network & Distribution Bank BTPN Helena mengimbau agar nasabah tetap memilih produk investasi yang sesuai profil risiko dan tujuan investasi, agar portofolio investasi tetap aman dengan imbal hasil yang optimal.
"Nasabah dapat melakukan diversifikasi aset atas portofolionya dengan pilihan investasi yang tidak terbatas hanya pada pasar saham Indonesia, melainkan juga pada pasar di Asia Pasifik. Selain itu, untuk meminimalisir risiko volatilitas, tersedia juga pilihan investasi di pasar obligasi serta pasar uang," pungkas Helena.
