Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I dan sejumlah bursa di kawasan Asia parkir di zona hijau setelah Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,5%.
Berdasarkan data RTI Business pada Kamis, (2/11/2023) pukul 12.00 WIB, IHSG parkir di posisi 6.770,39 pada akhir sesi I, menanjak 1,93% atau 127,97 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.695 hingga 6.779 pada perdagangan siang hari ini.
Ada sebanyak 14,81 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp6 triliun dalam 803.019 kali transaksi. Sebanyak 386 saham yang menguat, saham yang melemah sebanyak 147 dan saham stagnan sebanyak 195.
Di lain sisi, bursa kawasan Asia juga kompak berada di zona hijau, seperti indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,99%, Straits Times Index Singapore naik 0,20%, dan Hang Seng Index Hongkong terpantau naik 0,98%. Adapun, hanya Shanghai Composite Index China terkoreksi tipis 0,08%.
Saham paling laris diperdagangkan pada sesi I hari ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi Rp608,5 miliar. Saham BBRI naik 4,04% ke level Rp5.025 per saham.
Selanjutnya, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga laris diperdagangkan dengan nilai transaksi masing-masing Rp327,2 miliar dan Rp312,7 miliar. Saham AMMN naik 2,63% ke level Rp6.825, sedangkan saham BBCA naik 2,91% ke level Rp8.850 per saham.
Baca Juga
Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps, saham ASII naik 1,29% ke level Rp5.875, diikuti saham TLKM yang naik 1,10% ke level Rp3.660. Sedangkan saham BREN turun 1,40% ke level Rp4.230 per saham.
Sementara itu, dari jajaran top losers ada saham PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS) yang terkoreksi 17,41% ke level Rp1.020 per saham. Diikuti saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. (DIVA) yang turun 15,91% ke level Rp222 per saham.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG berpeluang memulai pembalikan tren apabila tetap ditutup di atas 6.633 pada chart harian.
“IHSG bergerak tipis di atas 6.633 sebagai support terdekat yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 85,4% dari wave a, di mana penembusan di bawahnya akan memicu pelemahanan lebih jauh,” jelas Ivan dalam riset harian.
Tim Analis MNC Sekuritas menjelaskan IHSG berpeluang naik ke 6.700 setelah The Fed menahan suku bunga acuan yang membuat pasar saham global menanjak. Posisi IHSG saat ini sudah tembus supportnya di 6.666.
"Diperkirakan posisi IHSG saat ini masih berada pada akhir dari wave c dari wave (ii), sehingga IHSG masih rawan untuk menguji rentang 6,622-6,633 terlebih dahulu. Pergerakan IHSG pun masih berada pada fase downtrendnya," jelas mereka dalam riset harian.