Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Hari GOTO Menguat Berkat Hasil Laporan Keuangan, kala IHSG Justru Labil

Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami peningkatan dalam tiga hari terakhir sehingga menjadi jangkar penurunan IHSG.
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami peningkatan dalam tiga hari terakhir sehingga menjadi jangkar penurunan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada perdagagan hari ini, saham GOTO dibuka menguat 6,5% ke level Rp66 per unit. Saham emiten teknologi itu diperdagangkan sebanya 8.209 kali dengan jumlah saham yang beredar 1,8 miliar. Adapun nilai perkiraan perdagangan saham mencapai Rp118 miliar.

Pada Selasa, (31/10/2023), saham GOTO naik 7,14% dengan total transaksi sebanyak 23.525 kali yang meliputi 6,19 miliar saham dan membukukan nilai transaksi mencapai Rp357 miliar. Adapun pada Senin (1/11/2023), saham GOTO naik 3,33% berkat volume trasaksi 5,27 miliar saham yang diperkirakan mencapai Rp327 miliar.

Dengan demikian dalam tiga hari perdagangan, saham GOTO telah mencatatkan kenaikan hingga mencaopai 16% dengan perkiraan nilai transaksi mencapai Rp700 miliar. Di sisi lain, IHSG justru kerap mengalami pelemahan sebelum The Fed mengambil keputusan untuk menahan suku bunganya.

Adapun, saham GOTO sedang dalam tren penguatan setelah mengeluarkan laporan keuangan. Analis Sinarmas Sekuritas Michael Fillbery mengatakan secara kinerja GOTO telah menunjukkan pemulihan dalam Nilai Transaksi Bruto (GTV) setiap kuartal.

“Perbaikan ini didorong oleh ekspansi strategis ke produk-produk utama dan jasa, yang menghasilkan peningkatan sebesar 5% QoQ. Semua bisnis segmen mengalami pemulihan GTV, khususnya di fintek +4,5% QoQ dan sektor e-commerce 5,7% QoQ,” sebutnya dalam riset Kamis (2/11/2023).

Adapun pada kuartal III/2023 GOTO meningkatkan pendapatan kotor sebesar 2% QoQ atau sebanyak 1% yoy. Selain itu, jumlah pengguna yang bertransaksi pengguna transaksi tahunan stabil di 52 juta.

“Mereka bertujuan untuk memperluas jangkauan mereka seperti pasar yang dapat ditangani, khususnya di kalangan pengguna yang memiliki anggaran cukup, meningkatkan monetisasi melalui iklan dan fintech lending, dan penguatan sinergi di seluruh ekosistem mereka,” ungkapnya.

Michael menambahkan di segmen on demand service (ODS), GOTO memperluas layanan Mode Hemat dan memulai GoRide Nego, meningkatkan komunikasi pengguna-pengemudi. GOTO juga memperkenalkan empat produk keuangan baru di segmen Goto Financial (GTF), termasuk Aplikasi GoPay dan pinjaman tunai di Tokopedia dan Aplikasi GoPay, serta GoPay Tabungan bekerja sama dengan ARTO.

Dalam e-commerce, perusahaan berkolaborasi dengan Merchant Tokopedia untuk mengurangi biaya serta fokus pada peningkatan inti bisnis Tokopedia daripada investasi yang agresif dalam fitur siaran langsung.

Maka itu Michael menyematkan rekomendasi beli setelah melihat kinerja fundamental GOTO yangmenyiratkan 2,9x 2024F EV/Sales.

“Kami menantikan kuartal IV/2023, karena manajemen GOTO mengejar tingkat pengambilan ODS yang optimal, karena iklan yang lebih tinggi monetisasi diharapkan dapat mengimbangi pengurangan komisi Singapura. Di Fintech, potensi keuntungan bergantung pada pertumbuhan pinjaman konsumen. Di ranah E-commerce, tingkat penerimaannya mungkin tinggi dipengaruhi oleh pengurangan biaya platform pada pertengahan kuartal III/2023,” tegasnya.

Berdasarkan hasil riset Citi yang ditulis oleh Ferry Wong, CFA dan Ryan Davis menyebutkan bahwa kinerja keuangan GoTo pada kuartal III/2023 membaik namun investor diminta tetap waspada akibat ketatnya persaingan yang bisa menjadi risiko bagi bisnis perusahaan.

Sementara itu, penurunan rugi EBITDA yang disesuaikan oleh GOTO tercatat menjadi Rp 942 miliar pada kuartal ketiga 2023, dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar Rp 1,2 triliun. “Perkiraan sementara EBITDA yang disesuaikan lebih baik dari perkiraan kami,” ungkap hasil riset tersebut.

Goto mengharapkan EBITDA penyesuaian kelompok yang positif untuk kuartal terakhir 2023, berada di antara minus Rp4,5 dan minus Rp3,8 triliun.

Dari hasil riset tersebut, Citi Research tetap merekomendasikan beli saham GoTo dengan target harga di Rp195 per lembar saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper