Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), membukukan laba bersih operasional Rp16,51 triliun pada kuartal III/2023, naik 3,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 15,96 triliun.
Adapun, pendapatan hingga 9 bulan 2023 tercatat sebesar Rp73,19 triliun. Pendapatan ini meningkat 10,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp66,16 triliun.
Pendapatan Telkomsel ini dikontribusi dari pendapatan di bisnis mobile sebesar total Rp66,5 triliun, yang terbagi atas pendapatan legacy Rp9,26 triliun, bisnis digital Rp57,3 triliun, dan pendapatan dari IndiHome B2C sebesar Rp6,6 triliun.
Manajemen menjelaskan Telkomsel mencatatkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi yang positif dengan tingkat profitabilitas yang sehat, didukung oleh pertumbuhan bisnis digital. Bisnis digital TLKM ini didorong oleh pertumbuhan data dan layanan digital sebagai indikasi potensi pertumbuhan di masa depan.
Secara lebih rinci, Info Memo TLKM juga mencatat laju pertumbuhan laba bersih Telkomsel tertahan, di mana laba bersih pada kuartal III/2023 sebesar Rp16,37 triliun, turun 2,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp16,79 triliun.
Info memo tersebut menjelaskan penurunan laba bersih ini sebagian besar berasal dari perubahan nilai wajar investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Baca Juga
Selain itu, Telkomsel juga mencatatkan total beban sebesar Rp34,58 triliun, dengan total EBITDA senilai Rp38,6 triliun.
Manajemen menegaskan komitmennya untuk menjaga bisnis Telkomsel tetap sehat dan terjaga. Dalam mencatatkan laba perusahaan, manajemen menekankan Telkomsel tidak hanya mengandalkan fluktuasi nilai investasi di sektor digital, tetapi juga memaksimalkan seluruh ekosistem bisnis Telkomsel lainnya yang dapat menghadirkan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang sehat dan produktif.
Sebagai informasi, dalam laporan keuangan TLKM per 30 September 2023, Telkomsel mencatat nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp85 per saham.
TLKM sendiri menyebut jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 30 September 2023 adalah sebesar Rp142 miliar.
“Kerugian tersebut disajikan sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian,” tulis TLKM.
Adapun, Telkomsel melakukan investasi di Gojek senilai US$150 juta pada November 2020. Investasi dalam bentuk obligasi konversi dan opsi saham sebesar US$300 juta tersebut memberikan opsi saham GoTo kepada Telkomsel di harga Rp270 per saham.
Catatan Redaksi: Artikel sudah mengalami perubahan pada judul dan naskah.