Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi milik Keluarga Djokosoetono, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menyampaikan telah menyerap anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,02 triliun hingga kuartal III/2023.
Direktur Utama BIRD, Adrianto (Andre) Djokosoetono mengatakan, mayoritas dana capex tersebut digunakan untuk memperkuat armada perseroan. Adapun, realisasi capex BIRD telah digunakan sekitar 51% dari total anggaran belanja modal pada tahun ini sebesar Rp2 triliun.
"Serapan capex sampai dengan kuartal III/2023 mencapai Rp1,02 triliun. Penggunaan capex ini adalah untuk peremajaan dan penambahan armada baru," ujar Andre kepada Bisnis, dikutip Rabu, (1/11/2023).
Sebagai informasi, hingga 30 September 2023 perseroan telah menambah armada operasi hingga lebih dari 1.600 unit untuk semua segmen usaha. Hingga akhir tahun, BIRD menargetkan menambah dan meremajakan armada hingga 6.000 unit.
Lebih lanjut dia mengatakan, hingga kini Blue Bird telah mengoperasikan lebih dari 200 unit kendaraan listrik yang mencakup layanan e-BlueBird, e-SilverBird, dan e-GoldenBird di area operasi Jakarta dan Bali. Hal itu didukung infrastruktur penunjang sebanyak lebih dari 30 unit fasilitas pengisian daya.
Adapun, BIRD memiliki berbagai merek mobil listrik, di antaranya Tesla, BYD, dan Hyundai Ioniq 5. Teranyar, BIRD juga berkolaborasi dengan BMW Indonesia untuk mengoperasikan BMW iX yang masuk pada jajaran E-Golden Bird.
Baca Juga
Diketahui, BIRD berencana menambah armada mobil listrik hingga 500 unit tahun ini. Namun mobil listrik itu tidak semuanya digunakan untuk taksi, karena akan dikombinasikan dengan lini bisnis BIRD lainnya yakni sewa kendaraan.
"Penambahan armada hingga kuartal III sekitar 85% dari yang direncanakan. Dalam realisasi capex, perusahaan terus melihat kondisi pasar dan menjaga prinsip kehati-hatian dalam melakukan penambahan armada yang sejalan dengan sebaran dan pertumbuhan permintaan layanan," kata dia.
Ditinjau secara kinerja, BIRD mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BIRD tembus Rp367,42 miliar hingga kuartal III/2023, atau naik 40,97% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp260,62 miliar.
Kenaikan laba didorong meningkatnya pendapatan 28,72% yoy menjadi Rp3,22 triliun pada 9 bulan 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,50 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan BIRD ditopang dari taksi yang berkontribusi sebesar Rp2,41 triliun, diikuti pendapatan non-taksi sebesar Rp854,43 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp44,35 miliar.
"Kami optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan sampai dengan high double digit hingga akhir tahun. Namun untuk tahun 2024, kami masih dalam proses penyusunan target dan belum dapat kami sampaikan," pungkas Andre.