Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jagoan Lo Kheng Hong, PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang periode Januari-September 2023.
Menyitir laporan keuangan per 30 September 2023 yang belum diaudit, pendapatan BMTR melorot 16,60% year-on-year (YoY) menjadi Rp8,09 triliun pada Januari-September 2023.
Turunnya pos pendapatan BMTR disebabkan oleh melemahnya cuan dari segmen iklan dan konten. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, segmen tersebut meraup pendapatan bersih Rp6,04 triliun atau terkoreksi 17,54% YoY.
Perinciannya, pendapatan iklan non-digital merosot 23,29% YoY menjadi Rp3,39 triliun. Adapun iklan digital mengalami kenaikan 0,66% YoY menuju angka Rp1,91 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari sisi konten dan intellectual property (IP) mengalami penurunan 31,95% atau dari posisi Rp1,38 triliun menjadi Rp945,57 miliar pada kuartal III/2023. Pendapatan subscription juga merosot 10,09% YoY menjadi Rp374,88 miliar.
Di tengah turunnya pendapatan, BMTR turut mencatatkan penurunan beban langsung dari Rp5,12 triliun menjadi Rp4,87 triliun. Dengan demikian, laba kotor yang diakumulasikan perseroan pada Januari-September mencapai Rp3,22 triliun, turun 29,68% YoY.
Baca Juga
Setelah dikurangi dengan berbagai aneka beban, BMTR mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp492,34 miliar atau turun 42,19% YoY. Laba per saham juga turun dari Rp52,1 menuju Rp30,1 per saham.
Hingga kuartal III/2023, BMTR membukukan total aset sebesar Rp36,64 triliun atau meningkat 2,05% year-to-date (YtD), sementara liabilitas turun 0,88% YtD menjadi Rp9,18 triliun, dan ekuitas mencapai Rp27,46 triliun atau tumbuh 3,07% YtD.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp1,70 triliun atau meningkat sebesar 14,63 % YoY dari posisi sebelumnya Rp1,49 triliun.
Sebagaimana diketahui, BMTR rencananya akan dimerger dengan PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN). Rencana yang sejak lama dinantikan oleh Lo Kheng Hong ini, dipastikan terus berjalan sesuai dengan rencana pada 2023.
Investor Relation MNCN Samuel Tanoesoedibjo menjelaskan bahwa langkah merger tersebut bertujuan mempermudah publik dalam berinvestasi di emiten Grup MNC. Selain itu, perseroan akan fokus menggarap bisnis MSIN ke depan.
“Kami ingin mengkonsolidasikan BMTR dan MNCN, serta kami mau berfokus di MSIN, bisnis digital kami, karena ini yang benar-benar mau kami kembangkan,” ujarnya dalam diskusi daring yang disiarkan kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas, pada Agustus 2023.
Samuel juga menyampaikan bahwa MSIN tercatat memiliki perpustakaan konten lokal yang diproduksi secara mandiri sekitar 300.000 jam lebih. Konten tersebut mencakup drama, konten animasi yang telah diekspor ke-60 negara, hingga film.