Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun ke level 6.730,99 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin, (30/10/2023). Investor terpantau memborong saham Prajogo Pangestu, BREN dan CUAN, serta milik saham Lo Kheng Hong yakni GJTL.
IHSG parkir di posisi 6.730,99 pada akhir sesi I, tergerus 0,41% atau 27,79 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.718 hingga 6.775 pada perdagangan siang hari ini.
Sebanyak 9,67 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp4,88 triliun dalam 760.255 kali transaksi. Adapun saham yang menguat sebanyak 203, saham yang melemah sebesar 335 dan saham stagnan sebanyak 194.
Saham paling laris diperdagangkan siang ini dipimpin oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik konglomerat Prajogo Pangestu dengan nilai transaksi Rp454,2 miliar. Saham BREN menguat 6,40% ke level Rp4.320 per saham.
Saham Prajogo lainnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) juga ramai diborong investor dengan nilai transaksi sebesar Rp260,9 miliar. Saham CUAN juga melesat 15,21% ke Rp5.150 siang ini.
Tak ketinggalan, saham andalan Lo Kheng Hong PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) menjadi buruan investor dengan nilai transaksi Rp199,1 miliar. Adapun, saham GJTL naik 8,82% ke level Rp925 per saham.
Baca Juga
Emiten big caps yang parkir di zona hijau di antaranya saham AMMN yang naik 1,12% ke level Rp6.750 per saham. Diikuti saham ASII yang naik 0,87% ke level Rp5.775, dan BBCA yang naik 0,86% ke Rp8.775.
Sementara itu, dari jajaran saham terboncos atau top losers yakni PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk. (ASMI) yang turun 22,86% ke level Rp54 per saham. Diikuti PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) yang turun 18,82% ke level Rp138 per saham.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak konsolidasi di rentang 6.730 sampai 6.800 pada perdagangan Senin (30/10/2023).
Tim Analis Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG yang ditutup menguat ke level 6.758 masih berada di bawah garis MA5. Stochastic RSI relatif sideways diiringi penyempitan negative slope MACD. “Dengan demikian, IHSG diperkirakan konsolidasi dalam rentang 6730 sampai 6800,” tulis Tim Analis Phintraco.
Pasar akan mengantisipasi hasil keputusan FOMC The Fed pada 1 November 2023 waktu setempat, yang diperkirakan akan menaikkan The Fed Rate sebesar 25 bps. Jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools memperoleh hasil 97,1% peluang the Fed menaikan sukubunga acuan di FOMC tersebut.
Di lain sisi, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG diperkirakan menguji area resisten 6.810-6.820 sebelum melanjutkan struktur penurunan wave b menuju 6.666 sebagai target terdekat menurut analisis Fibonacci retracement setelah sebelumnya ditutup menguat.
“IHSG kemungkinan akan tetap berada dalam tren naik jangka pendek,” katanya dalam riset harian.