Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York berakhir melemah tajam pada perdagangan Jumat (20/10/2023) waktu setempat, dengan saham-saham teknologi dan perbankan menjadi salah satu sektor yang mengalami penurunan terbesar, karena investor khawatir akan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan meluasnya konflik Israel-Hamas.
Melansir Reuters, Sabtu (21/10/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,86% atau 286,89 poin ke 33.125,30, S&P 500 anjlok 1,53% persen atau 53,84 poin ke 4.224,16, dan Nasdaq merosot 1,53% atau 202,37 poin ke 12.983,81.
Seluruh dari 11 sektor indeks S&P 500 berakhir melemah terimbas aksi jual investor, indeks acuan perbankan regional (KBW Bank Index) juga turun tajam sebesar 3,5%. Sementara saham Regions Financial (RF.N) merosot 12,4% ke level terendah sejak Maret 2020, setelah perolehan labanya meleset dari perkiraan analis.
"Seluruh sektor berada dalam ketidakpastian, dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Kita mungkin tidak akan mengalami soft landing dan itu akan merugikan," kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc.dikutip Reuters.
Patokan imbal hasil Treasury tenor 10-tahun turun pada hari Jumat, sehari setelah melampaui 5% untuk pertama kalinya sejak Juli 2007 setelah komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Powell mengatakan di Economic Club di New York bahwa para gubernur bank sentral AS mengambil kebijakan dengan hati-hati setelah kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu, namun ia menambahkan bahwa kekuatan perekonomian dan pasar tenaga kerja yang terus ketat dapat menjamin kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Baca Juga
Data minggu ini menunjukkan permintaan konsumen yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam sembilan bulan pada minggu lalu.
Pasar tenaga kerja menunjukkan kekuatan meskipun bank sentral telah menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022.
Investor juga kemungkinan akan terus mencermati peristiwa-peristiwa di Timur Tengah selama akhir pekan, kata Lancz.
Israel meratakan distrik Gaza Utara pada Jumat (20/10), ketika konfliknya dengan Hamas meningkat. Pecahnya kekerasan terbaru dimulai pada 7 Oktober dengan serangan yang dilakukan oleh militan Hamas.
“Secara geopolitik, menjelang akhir pekan, investor akan berhati-hati dan mengambil dana,” pungkas Lancz.
Sebagai informasi, saham SolarEdge (SEDGO.O) pada perdagangan Jumat terpantau merosot 27.3% setelah memperingatkan pendapatan yang lebih rendah secara signifikan pada kuartal keempat. Saham perusahaan kartu kredit American Express (AXP.N) juga turun 5,4% meskipun laba kuartal ketiganya mengalahkan ekspektasi.
Musim laporan keuangan kuartal ketiga AS sedang berlangsung, dengan 86 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laporan keuangannya. Kinerja beberapa bank menengah telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dorongan kepada pemberi pinjaman dari kenaikan suku bunga The Fed semakin berkurang.
Volume di bursa AS adalah 11,05 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,58 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Sepanjang minggu ini, indeks Dow Jones telah turun 1,6%, sementara indeks telah S&P 500 turun 2,4% dan Nasdaq ambles sebesar 3,2%.