Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.725, Dolar AS Makin Melaju

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah ke level Rp15.725 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/10/2023). Sementara indeks dolar AS terpantau menuat.
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah menuju level Rp15.725 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/10/2023).

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (18/10/2023) pukul 09.11 WIB, rupiah tercatat melemah 0,06% atau 9,50 poin dari posisi sebelumnya. Sementara indeks dolar AS terus melanjutkan penguatan ke level 106,26 atau naik tipis 0,01%.

Bersama dengan rupiah, beberapa mata uang lain di kawasan Asia turut tertekan di hadap dolar AS. Di mulai dari dolar Singapura yang melemah 0,03%, dolar Taiwan yang turun 0,16%, peso Filipina melemah 0,02%, hingga ringgit Malaysia yang melemah 0,24%.

Di sisi lain, yen Jepang menjadi salah satu mata uang yang menguat terhadap dolar AS, dengan apresiasi 0,05, diikuti oleh won Korea yang menguat 0,09%, rupee India yang tercatat naik tipis 0,02%, yen China menguat 0,18%, serta baht Thailand yang terapresiasi 0,11%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif dan berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.690-Rp15.750 pada hari ini, Rabu (17/10/2023).

Pergerakan mata uang rupiah hari ini diperkirakan masih akan dibayangi oleh pelaporan neraca perdagangan Indonesia per September 2023 yang berhasil mencatatkan surplus sebesar US$3,42 miliar atau tumbuh 0,30% secara month-to-month.

Kemudian, Bank Indonesia (BI) juga melaporkan penurunan angka utang luar negeri Indonesia pada Agustus 2023. Posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir 2023 tercatat turun ke US$395,1 miliar dolar AS, dibandingkan Juli 2023 yang berada di US$397,1 miliar.

Sementara itu, dari mancanegara, pelaku pasar akan menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang akan disampaikan pada Kamis (19/10/2023). Adapun pedagang dana berjangka The Fed memperkirakan peluang 33% kenaikan suku bunga pada Desember 2023 dan adanya 10% peluang naiknya suku bunga pada November 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper