Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Keuangan Berkelanjutan, Simak Prospek Obligasi Hijau Korporasi 2024

Analis melihat penerbitan instrumen surat utang berkelanjutan akan semakin semarak ke depannya.
Warga melintas di dekat logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga melintas di dekat logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, MANGUPURA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong penerbitan instrumen keuangan berkelanjutan. Analis melihat penerbitan instrumen keuangan dengan prinsip ramah lingkungan di sektor korporasi akan semakin menjanjikan. 

Vice President Credit Analyst Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Teddy Hariyanto mengatakan banyak korporasi yang mulai secara bertahap mengubah cara operasional bisnisnya, untuk lebih menerapkan pinsip-prinsip yang ramah lingkungan. 

"Perubahan bertahap ini memang karena kesadaran [awareness] dari sisi korporasi sudah meningkat pesat dalam penerapan ESG," ujar Teddy, dihubungi Bisnis, Selasa (17/10/2023). 

Selain itu, lanjut dia, terdapat tuntutan atau demand dari pelanggan perusahaan tersebut, terutama perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor, serta dorongan dari pemerintah. 

Untuk mengubah proses bisnis perusahaan dan menerapkan proses bisnis yang lebih berkelanjutan, kata dia, tentunya hal tersebut memerlukan investasi yang besar dan membutuhkan dana dari perbankan, pasar obligasi, dan pasar saham.  

Apabila korporasi ingin sumber dana yang memilik tenor panjang dan bersuku bunga tetap, hal tersebut akan mendorong korporasi untuk menerbitkan instrumen obligasi bertemakan sustainability

Menurut Teddy, perusahaan-perusahaan di sektor renewable energy, water management, waste management, utility, manufaktur, perbankan, clean transportation, green buildings, dan lain lain memiliki prospek dan potensi untuk menerbitkan green bond dan instrumen surat hutang bertema sustainability

"Dari sisi investor, tentunya green bond ini akan sangat menarik bagi para investor terutama para investor yang berafiliasi dengan perusahaan asing yang sangat memberi perhatian pada penerapan ESG," ujarnya. 

Permintaan yang tinggi terhadap greend bond menurutnya ditunjukkan oleh tingginya minat investor terhadap green bond yang diterbitkan akhir-akhir ini oleh Bank Mandiri, BNI, dan BRI hingga kelebihan permintaan (oversubscribed). 

Sebagai informasi, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menyampaikan akan menerbitkan social bonds atau obligasi sosial senilai Rp8 triliun atau US$530 juta, dan Sukuk Musyarakah senilai Rp1,5 triliun atau setara US$100 juta. 

"Nilai maksimum dari penerbitan obligasi konvensional ini adalah Rp8 triliun atau sekitar US$530 juta dan sukuk musyarakah senilai Rp1,5 triliun atau US$100 juta," kata Ananta dalam ASEAN Capital Market Forum 2023 di Mangupura, Selasa (17/10/2023). 

Dia mengatakan, penggunaan dana dari penerbitan social bonds ini 100 persen akan digunakan untuk mendukung program KPR subsidi pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. 

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan SMF menjadi perusahaan pertama yang menerbitkan social bonds di Indonesia. 

Lebih lanjut, Inarno menuturkan OJK akan selalu mencari peluang untuk membawa berbagai jenis pembiayaan berkelanjutan, mulai dari green bond, green sukuk, termasuk juga blue bonds apabila diperlukan di kemudian hari.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper