Bisnis.com, JAKARTA – Patrick Walujo memborong 148 juta saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) pada level Rp67,5. Jejak tersebut ternyata diikuti lagi oleh BlackRock.
Berdasarkan data Bloomberg, BlackRock kembali mengakumulasi 500 juta saham GOTO. Dengan begitu jumlah saham GOTO yang telah mereka akumulasi mencapai 1,57 miliar saham GOTO dalam beberapa hari terakhir.
Adapun lembaga keuangan internasional itu kini menggenggam saham GOTO sebanyak 22,65 miliar saham atau setara dengan 1,97%. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan dengan 155,69 juta pada akhir 2022.
Sebelumnya, CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo juga melakukan pembelian sebanyak 148,15 juta saham GOTO di harga Rp67,5 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pembelian saham GOTO tersebut dilakukan Patrick Walujo pada 16 Oktober 2023. Adapun, sebanyak 148,15 juta saham GOTO Seri A tersebut setara dengan 0,01% dari modal yang ditempatkan dan disetor.
Alhasil, Patrick menggelontorkan dana sebanyak Rp10 miliar untuk memborong 148,15 juta saham GOTO di harga Rp67,5 per saham.
Baca Juga
"Transaksi pembelian saham dilakukan untuk tujuan investasi pribadi," ujar Patrick Walujo dalam keterangannya dikutip Selasa, (17/10/2023).
Sementara itu, Analis Pintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan penurunan saham GOTO berbanding terbalik dengan tren perbaikan fundamental yang menuju profitabitas.
"Panic selling bisa terjadi karena free-float GOTO sangat besar, lebih dari 60% dan transaksi di pasar sekunder aktif. Dinamika pasar di tengah tensi geopolitik yang memanas di Timur Tengah serta kebijakan moneter ketat masih menjadi pemicu utama banyak yang melepas growth stock. Koreksi tidak hanya terjadi pada GOTO tetapi juga Sea Ltd," ujar Rio, Selasa (17/10/2023).
Dia meyakini penurunan harga saham GOTO dimanfaatkan oleh Blackrock karena harganya sudah cenderung murah. Menurutnya wajar jika ada pihak yang memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli.
Adapun Riset Mandiri Sekuritas menyebutkan penurunan harga saham tidak ada kaitan dengan fundamental GOTO.
“Kami tidak melihat ada kekhwatiran terkait fundamental perseroan. Kami juga menilai bahwa terlalu dini menyimpulkan bahwa TikTok Shop bakal masuk lagi ke Indonesia dengan Langkah yang lebih agresif, dibandingkan sebelumnya,” kata riset Mandiri Sekuritas yang ditulis oleh analis Andrian Joezer dan Jennifer Audrey Harjono, Senin (16/10/2023).