Bisnis.com, JAKARTA – Kerja sama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) menggarap GoPay Tabungan diperkirakan mampu memberi dorongan bagi pergerakan saham teknologi tersebut.
Rencananya GOTO dan Bank Jago akan memperkenalkan GoPay Tabungan pada Rabu besok (18/10). Analis Panin Sekuritas Rizal Rafly mengatakan fitur anyar tersebut membuat ekosistem keduanya menjadi lebih lengkap karena bisa menjadi pintu masuk ke bisnis pinjaman.
Dengan begitu, posisi GOTO lebih maju dari para kompetitornya mengingat produk ini adalah terobosan baru di industri jasa keuangan tanah air.
“Goto Financial [GTF] akan menjadi sumber pertumbuhan GOTO dari sisi transaksi serta langkah besar mencapai profitabilitas karena dari sisi marjin besar serta monetisasi atau take rate naik,” sebut Rizal dalam riset hariannya, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya GoPay Tabungan bisa mendorong jumlah dana dengan signifikan. Misalnya jika ada 10 juta pengguna GoPay yang mengaktifkan fitur tabungan Rp 1 juta, maka potensi fundingnya mencapai Rp 10 triliun.
“Jika bunga simpanan yang ditawarkan kompetitif mencapai 7% maka cost of fund setara dengan Rp 600 miliar. Namun jika 90% dana bisa digunakan untuk lending dengan bunga 20%-25% dan risiko default 4% maka marjin bersihnya setara 9%-13% yang mana untuk industri keuangan termasuk besar,” jelas Rizal.
Baca Juga
Rizal optimistis GoPay Tabungan akan menjadi katalis positif untuk harga sahamnya karena ada potensi kenaikan valuasi saham GOTO. Oleh sebab itu dia merekomendasikan saham GOTO dengan target antara Rp110-Rp132.
Dia menambahka gross transaction value (GTV) dari segmen GTF dapat tumbuh 10% dengan take rate 0,5-0,6% dan divaluasi setara dengan Rp10 triliun - Rp12 triliun. Nilai tersebut berkontribusi 10%-12% dari valuasi wajar GOTO.
“Jika pertumbuhan diasumsikan mencapai 15%-20% dan take rate sampai 1% saja, maka valuasi GTV standalone bisa mencapai 2 kal dari sekarang. Artinya akan ada potensi re-rating valuasi wajar GOTO setidaknya Rp 10 triliun lagi. Asumsi ini belum mempertimbangkan sinergi dengan Bank Jago yang juga berpotensi mendapatkan re-rating,” pungkas Rizal.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.