Bisnis.com, JAKARTA – Berakhirnya pandemi Covid-19 menjadi berkah bagi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA). Sampai dengan kuartal III/2023, laba PJAA tercatat melesat seiring meningkatnya tingkat kunjungan dibandingkan tahun lalu.
Sepanjang Januari-September, PJAA membukukan laba bersih sebesar Rp170,8 miliar. Perolehan ini melesat 130 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp74 miliar. Adapun laba per saham naik dari Rp46 menuju Rp107 per lembar.
Kenaikan laba juga diikuti dengan pendapatan bersih yang tumbuh 43 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp902,6 miliar. Pertumbuhan ini diraih berkat pulihnya kondisi pariwisata Tanah Air usai digilas pandemi Covid-19 pada beberapa tahun terakhir.
Pemulihan di sektor pariwisata tecermin dari lonjakan pengunjung kawasan wisata Ancol Taman Impian, yang mencapai lebih dari 8,1 juta orang hingga kuartal III/2023. Kunjungan tersebut bahkan telah melampaui capaian tahun 2022 yang berjumlah 7,8 juta orang.
Winarto, Direktur Utama PJAA, mengakui kondisi pariwisata pada tahun lalu cukup sulit. Namun, di tengah situasi tersebut, perseroan masih mampu menorehkan laba.
“Ini terus menjadi daya lecut kami untuk terus berupaya lebih keras dan cermat guna percepatan mengejar pemulihan bisnis seperti kondisi sebelum pandemi, di mana kawasan wisata Ancol pada 2019 telah mencatatkan kunjungan 18,9 juta orang, untuk itu berbagai strategi inovasi dan konten telah kami siapkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).
Baca Juga
Sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, PJAA telah membukukan laba kotor sebesar Rp491,8 miliar atau melejit 43 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp343,2 miliar.
Adapun laba usaha mencapai Rp337.8 miliar atau melonjak 92 persen YoY. Pada saat bersamaan, pendapatan bunga naik menjadi Rp18,6 miliar dari sebelumnya Rp9,1 miliar.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp251,6 miliar, tumbuh 202 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp83,3 miliar. Beban pajak penghasilan bersih tercatat Rp81,9 miliar, naik 695 persen secara tahunan.
____
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.