Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menurunkan peringkat jangka panjang emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menjadi C dari sebelumnya CCC-, di tengah upaya PBRX melakukan diskusi dengan para kreditur utang sindikasi jumbo.
Fitch juga memangkas peringkat obligasi senior tanpa jaminan PBRX senilai US$171 juta yang jatuh tempo Desember 2025 menjadi C dari sebelumnya CCC-, dengan peringkat pemulihan RR4.
Penurunan peringkat ini terjadi setelah Pan Brothers gagal membayar amortisasi sebesar US$5 juta atas pinjaman sindikasinya sebesar US$124 juta, yang jatuh tempo pada 27 September 2023.
“Hal ini mengakibatkan Pan Brothers memasuki masa tenggang selama 30 hari dengan pemberi pinjaman banknya sejak tanggal jatuh tempo,” tulis keterangan Fitch Ratings, Senin (16/10/2023).
Peringkat nasional C menunjukkan gagal bayar atau proses menyerupai gagal bayar telah berjalan, atau emiten dalam keadaan standstill, atau untuk closed funding vehicle, kapasitas pembayaran telah terganggu.
Berdasarkan penilaian Fitch Ratings, PBRX memiliki kas sekitar US$30 juta pada 30 September 2023. Saat ini, Pan Brothers sedang dalam tahap diskusi lanjutan dengan para pemberi pinjaman untuk membiayai kembali pinjaman sindikasi sebesar US$124 juta yang akan jatuh tempo pada Desember 2023.
Baca Juga
Menurut Fitch, nantinya keberhasilan pembiayaan kembali yang memperpanjang jatuh tempo akan meringankan kendala likuiditas jangka pendek, karena utang besar berikutnya hanya akan jatuh tempo di 2025.
“Terdapat cukup kas untuk menutup pembayaran amortisasi jika diskusi pembiayaan kembali dapat diselesaikan dengan sukses,” tulis Fitch.
Fitch memperkirakan likuiditas dan fleksibilitas keuangan PBRX akan tetap ketat tanpa perpanjangan jatuh tempo pinjaman sindikasi dan tambahan fasilitas modal kerja. Fasilitas tersebut diperlukan karena tingginya kebutuhan modal kerja pada usaha garmen.Tekanan likuiditas diperburuk oleh arus kas negatif yang berkelanjutan dari kebutuhan modal kerja dan pemeliharaan.
Fitch memprediksi pendapatan PBRX akan turun sekitar 5 persen pada 2023 karena melemahnya permintaan pelanggan, dengan sedikit pemulihan pada 2024. Fitch memperkirakan margin EBITDA perseroan akan tetap berada di sekitar 8 karena meningkatnya tekanan upah.