Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) memberikan pinjaman kepada PT Patria Maritime Lines (PML) yang merupakan anak usaha sebesar Rp1,59 triliun.
Corporate Secretary United Tractors Sara Loebis menjelaskan perjanjian pinjaman ini merupakan revisi dari perjanjian pinjaman sebelumnya. Semula pinjaman yang diberikan kepada PML adalah sebesar Rp460 miliar dengan jatuh tempo pinjaman 60 bulan sejak tanggal penarikan akhir.
“Pada tanggal 11 Oktober 2023, Perseroan dan PML telah menandatangani perubahan atas perjanjian,” jelas Sara dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (16/10/2023).
Adapun jumlah pinjaman yang diberikan kepada PML menjadi Rp1,59 triliun dengan jatuh tempo pinjaman maksimal 72 bulan sejak tanggal penarikan terakhir.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, pinjaman akan digunakan untuk modal PML yang bersifat term loan dengan bunga JIBOR + 0,5 persen.
Pinjaman ini masuk dalam kategori transaksi afiliasi karena UNTR merupakan pemilik saham tidak langsung dari PML. UNTR mengempit saham PML melalui PT United Tractors Pandu Engineering.
Baca Juga
Secara bisnis, UNTR menilai akan lebih menguntungkan apabila PML mendapatkan pinjaman tersebut dibandingkan dengan harus menyimpan dana kasnya di bank dengan rate deposito saat ini.
Sebagai gambaran, United Tractors Pandu Engineering menjalankan bisnis solusi teknik dan logistik di bidang industri alat berat, maritim, serta industri. Sementara itu, PML bergerak di bidang jasa logistik pengangkutan batu bara dan crude palm oil (CPO).
PML memusatkan layanan pada transportasi batu bara, energi lain dari konsesi pertambangan, dan berbagai komoditas. Armada PML terdiri dari tug and barge, self-propelled barge, melaksanakan proses transshipment, dan transportasi menggunakan mother vessel.
Di sisi lain, UNTR sebagai induk usaha menargetkan target produksi emas pada 2024 sebesar 250.000 troy once, setelah sepanjang tahun ini terpaksa menurunkan target produksi.
Investor Relations UNTR Ari Setiawan menjelaskan UNTR akan mendorong produksi emas di Martabe, Sumatera Utara, yang dijalankan unit usaha PT Agincourt Resources, dan mengharapkan peningkatan produksi dari pengoperasian tambang Sumbawa Juta Raya (SJR).