Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anak usaha Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) terpaksa menahan laju produksi emas pada tahun ini, meski harga jualnya tengah melambung akibat dipicu konflik Hamas-Israel sejak pekan lalu.
Sepanjang tahun ini, UNTR berencana menurunkan target produksi emas hingga 50 persen. Persoalannya, tailing storage facility milik perseroan cukup terbatas dan masih dalam proses penambahan kapasitas.
Investor Relations United Tractors Ari Setiawan menyampaikan bahwa penambahan kapasitas tailing storage membuat perseroan harus melakukan penyesuaian produksi. Oleh sebab itu, kendati harga emas melambung, UNTR tetap mempertahankan target penurunan produksi.
“Produksi harus disesuaikan sehingga kami merevisi turun produksi. Saat ini, [tailing storage] dalam tahap pembangunan dan sesuai rencana diperkirakan rampung akhir tahun, sehingga belum ada revisi target,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/10/2023).
Hal ini pun tecermin dari laporan keuangan per semester I/2023. Unit usaha UNTR pada bidang pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, yang dijalankan PT Agincourt Resources, mencatatkan total penjualan 109.477 troy ons atau turun 23,85 persen (year-on-year/YoY).
Meski demikian, Ari menyatakan produksi dan penjualan emas perseroan diharapkan meningkat pada 2024. Selain menggenjot produksi dari Martabe, perseroan juga mengharapkan peningkatan produksi dari pengoperasian tambang Sumbawa Juta Raya (SJR).
Baca Juga
“Tahun depan diharapkan meningkat, selain dari Martabe, juga dari SJR yang saat ini dalam proses penyelesaian pembangunan infrastruktur. Target tahun depan total menjadi 250.000 troy ounce dan tahun 2025 total sekitar 300.000 troy ounce,” pungkasnya.
United Tractors diketahui telah mendiversifikasi usaha ke pertambangan emas dengan mengakuisisi PT Sumbawa Juta Raya (SJR) pada 2015, dan mengambil alih PT Agincourt Resources (PTAR) pada tahun 2018.
Di sisi lain, konflik Hamas-Israel yang kembali terjadi pada 7 Oktober lalu telah membuat harga emas dunia melambung. Per hari ini, Kamis (12/10), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi US$1.871,79 per troy ounce, atau tertinggi sejak 29 September 2023.
Harga emas juga terpantau stabil setelah melonjak 1,6 persen pada Senin (9/10). Kenaikan harga emas dipicu oleh meningkatnya permintaan aset lindung nilai atau safe haven akibat serangan mendadak Hamas ke Israel.
________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.