Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dekati Lagi Level 7.000, Saham BBNI dan BREN Ngebut Sekali

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 0,45 persen atau 30 poin ke posisi 6.965 berkat saham BBNIdan BREN
Artha Adventy, Pandu Gumilar
Artha Adventy & Pandu Gumilar - Bisnis.com
Kamis, 12 Oktober 2023 | 09:30
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 0,45 persen atau 30 poin ke posisi 6.965 berkat saham BBNIdan BREN pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (12/10/2023).

IHSG sempat menyentuh posisi tertinggi di level 6.980 sejak dibuka pada posisi 6.931. Setidaknya terdapat 217.937 transaksi saham yang meliputi 2,6 triliun saham dengan perkiraan nilai Rp1.813 triliun.

Sejauh ini terdapat 226 saham yang menguat, 203 saham melemah dan 195 saham yang mengalami stagnan. Diantara saham yang menguat, emiten anyar milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) dengan naik hingga 24,75 persen.

Selain itu, raksasa-raksasa pasar modal seperti BBCA, AMMN, BBRI dan BBNI juga naik dengan masing-masing penguatan 1,4 persen, 0,37 persen, 0,95 persen, 3,38 persen.

Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan IHSG bergerak terbatas pada hari ini setelah sebelumnya ditutup menguat 0,14 persen.

“IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.900-6.960,” katanya dalam riset harian. 

IHSG pada penutupan perdagangan kemarin berada di level 6.931. Posisi tersebut naik 0,14 persen atau 9,5 poin. Sepanjang perdagangan indeks komposit sempat bergerak merah yaitu 6.917 dan level tertingginya di posisi 6.965. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.507,63 triliun. 

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil domestik pada September 2023 mengalami koreksi 10 persen mom menjadi 79.883 unit dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 88.878 unit. Secara tahunan penjualan mobil pada September 2023 terkoreksi 20,1 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 99.986 unit. 

Ketidakpastian ekonomi global menyebabkan kenaikan dolar AS, sehingga suku bunga tinggi masih menjadi perhatian utama pelaku pasar untuk menunda pembelian barang nonprimer. Di sisi lain, hingga 4 Oktober 2023, Proyek Strategis Nasional (PSN) telah terealisasikan sebanyak 170 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp1.299,41 triliun, sedangkan sebesar 61 proyek masih dalam tahap konstruksi. 

Dari mancanegara, risalah The Fed pada FOMC September 2023, menekankan bahwa pengambilan keputusan kenaikan suku bunga harus dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan rilis data ekonomi sebagai tolok ukur. Pandangan tersebut memberikan isyarat kenaikan suku bunga lanjutan tidak dibutuhkan dalam FOMC selanjutnya. 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengungkapkan IHSG yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin masih berada di atas garis SMA-60 dan kini sedang menguji resistance Fibonacci di level 6.967. 

“Penembusan di atas level ini akan membuka jalan bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan menuju 7.016,” jelas Ivan.

IHSG pada penutupan perdagangan kemarin berada di level 6.931. Posisi tersebut naik 0,14 persen atau 9,5 poin. Sepanjang perdagangan indeks komposit sempat bergerak merah yaitu 6.917 dan level tertingginya di posisi 6.965. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.507,63 triliun. 

Sementara itu, pada perdagangan hari ini, IHSG memiliki level support di 6.840, 6.804 dan 6.747, sementara level resistancenya di 6.967, 7.016 dan 7.058. Beberapa saham yang menjadi pilihan Ivan adalah MDKA, MEDC, PTBA, TKIM dan UNTR. 

Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya namun gelombang tekanan masih akan membayangi IHSG hingga beberapa waktu mendatang mengingat sentimen negatif yang berasal dari luar negeri.

“Selain itu masih tercatatnya capital outflow secara year-to-date yang cukup signifikan serta masih melemahnya nilai tukar rupiah hingga saat ini turut memberikan sentimen negatif bagi IHSG,” kata William dalam risetnya, Kamis (12/10/2023)

Menurut William, masih cukup besarnya potensi koreksi wajar IHSG tetap perlu diwaspadai oleh para investor. IHSG hari ini diprediksi bergerak pada kisaran 6.789 – 6.978

Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi adalah PWON, BBRI, ITMG, JSMR, GGRM, BMRI, SMRA, dan BSDE.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper