Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pecahkan rekor baru pencatatan saham tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebanyak 68 pencatatan dengan nilai IPO mencapai Rp49,60 triliun pada hari ini, Jumat (6/10/2023). Rekor ini mengukuhkan posisi BEI sebagai Bursa dengan jumlah pencatatan saham perdana terbanyak di ASEAN sejak 2018.
Berdasarkan keterangan resmi, jumlah pencatatan ini mengalahkan rekor sebelumnya pada tahun 1990 sebanyak 66 pencatatan saham perdana. Pada hari ini, total jumlah saham yang tercatat di BEI bertambah menjadi 892.
Terdapat dua perusahaan yang mencatatkan saham di BEI pada hari ini, yaitu PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) dengan bidang usaha konstruksi & real estat. Serta, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) dengan bidang usaha distributor dan instalasi perangkat GPS untuk otomotif dan logistik.
Dari total 68 pencatatan saham baru pada 2023, sebanyak 86,7 persen perusahaan tercatat berasal dari bagian barat Pulau Jawa. Di antaranya sejumlah 42 perusahaan berlokasi di DKI Jakarta, 9 perusahaan berlokasi di Banten, dan 8 perusahaan berlokasi di Jawa Barat.
Sementara itu, ditinjau dari jenis usaha, perusahaan tercatat baru didominasi oleh usaha dari sektor Consumer Cyclicals sebanyak 12 perusahaan tercatat. Selanjutnya, sektor Technology sebanyak 9 perusahaan tercatat dan sektor Consumer Non-cyclicals, sektor Industrial, dan sektor Properties & Real Estate masing-masing 8 perusahaan tercatat.
Ditinjau dari sisi skala usaha, sejumlah 34 perusahaan tercatat baru pada tahun 2023 melantai di Papan Pengembangan. Lalu, sejumlah 19 perusahaan di Papan Utama dan sejumlah 15 perusahaan di Papan Akselerasi.
Baca Juga
Selain 68 perusahaan yang sudah tercatat, saat ini masih terdapat 28 perusahaan potensial di pipeline pencatatan saham di BEI yang berasal dari berbagai sektor. Tiga sektor terbanyak adalah sektor Consumer Non-Cyclicals sebanyak 6 perusahaan, sektor Energy sebanyak 5 perusahaan, serta sektor Basic Material sebanyak 4 perusahaan.
Prestasi pencapaian rekor ini merupakan hasil upaya BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organizations (SRO), serta profesi penunjang lainnya yang senantiasa meningkatkan inklusi pasar modal di tengah masyarakat Indonesia dengan selalu mengedepankan aspek kualitas dan compliance.
BEI berharap, akan ada lebih banyak lagi perusahaan di seluruh Indonesia yang bertumbuh melalui pasar modal Indonesia dengan melakukan go public atau penerbitan efek lainnya. Kantor perwakilan BEI telah tersebar di 30 kota dari Sabang sampai Merauke agar dapat mendampingi perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia dalam mepercepat pertumbuhan perusahaan melalui penawaran umum dan pencatatan saham di BEI. (Daffa Naufal Ramadhan)