Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lanjut Reli, Saham BBCA, PGEO, hingga ACES Dijagokan Analis

Saham BBCA, PGEO, hingga ACES dijagokan analis di tengah potensi kenaikan IHSG.
Saham BBCA, PGEO, hingga ACES dijagokan analis di tengah potensi kenaikan IHSG. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Saham BBCA, PGEO, hingga ACES dijagokan analis di tengah potensi kenaikan IHSG. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi lanjut menguat pada perdagangan hari ini, Selasa, (3/10/2023), setelah ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin. Saham BBCA, PGEO, hingga ACES dijagokan analis hari ini.

Pada perdagangan kemarin, Senin, (2/10/2023), IHSG ditutup menguat 0,31 persen atau 21,5 poin ke level 6.961,45. Penguatan IHSG kemarin didorong oleh rilis data inflasi Indonesia yang melandai.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan secara teknikal penguatan pada perdagangan kemarin membuka peluang rebound lanjutan pada IHSG hari ini. Adapun, level support IHSG pada hari ini berada di 6.900, sedangkan level pivot di 6.950 dan level resisten 7.000.

"Akan tetapi, sentimen negatif dari mayoritas indeks global kemungkinan membatasi pergerakan IHSG di hari ini. IHSG diperkirakan fluktuasi di rentang 6.930-6.975 pada perdagangan hari ini," ujar Valdy dalam risetnya, Selasa, (3/10/2023).

Dari sentimen dalam negeri, inflasi RI turun ke 2,28 persen year-on-year (yoy) pada September 2023, dari 3,27 persen yoy di Agustus 2023. Selain itu, S&P Global Manufacturing PMI Indonesia tetap konsisten di atas 50, atau 52,3 pada September 2023.

Kedua data ekonomi Indonesia tersebut diharapkan mampu meredam sentimen negatif eksternal yang salah satunya berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Pasalnya, nilai tukar rupiah saat ini berada di atas Rp15.500 per dolar AS pada Senin, (2/10) sore.

Beralih ke sentimen global, indeks-indeks Wall Street ditutup beragam pada Senin (2/10). Kondisi ini dipengaruhi oleh disetujuinya anggaran pemerintah AS sementara yang berlaku hingga pertengahan November 2023. 

Hal ini mencegah terjadinya government shutdown dan memberikan waktu tambahan bagi pengambil keputusan di AS untuk menyusun kebijakan pendanaan. Dengan demikian, fokus pasar kembali tertuju pada arah kebijakan moneter The Fed.

Jajak pendapat terbaru oleh CME FedWatch Tools memperoleh hasil bahwa peluang kenaikan suku bunga acuan The Fed dalam FOMC 1 November 2023 di kisaran 30 persen.

Sebelumnya, mayoritas indeks di Eropa lebih dulu ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Tekanan salah satunya berasal dari realisasi indeks manufaktur di Inggris, Euro Area dan Jerman yang masih berada di bawah 50 atau batas level ekspansif pada September 2023.

Indeks manufaktur Inggris berada di 44,3, Euro Area di 43,4 dan Jerman di 39,6 di September 2023, menurutnya, ketiganya relatif sejalan dengan perkiraan dan tidak berbeda jauh dengan kondisi Agustus 2023. Sementara itu, tidak ada arahan dari bursa China yang libur memperingati Golden Week sampai dengan 9 Oktober 2023 mendatang.

Adapun, harga minyak bumi melanjutkan pullback kemarin. Harga brent oil melemah 1,6 persen ke US$90,71 perbarel, sementara harga crude oil turun 2,2 persen ke US$88,82 per barel pada Senin (2/10).

Dengan berbagai katalis tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham pilihan untuk perdagangan hari ini yaitu BBCA, BBRI, TLKM, ADMR, PGEO, GOTO, MAPI dan ACES.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper