Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjalanan Nilai Tukar Rupiah Sepanjang 2023, Sulit Tinggalkan Level Rp15.000

Nilai tukar rupiah terhadap dolarAS sepanjang 2023 tampaknya sulit beranjak dari level Rp15.000. Rupiah diprediksi masih akan tertekan di kuartal IV/2023.
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Perjalanan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2023 tampaknya sulit beranjak dari level psikologis Rp15.000. Sederet sentimen baik dari domestik maupun global seperti pun turut mewarnai pergerakan nilai rupiah sepanjang tahun berjalan.

Mengacu data Bloomberg, pada akhir perdagangan kuartal III/2023, Jumat (29/9/2023), rupiah ditutup terapresiasi 0,39 persen atau 60 poin ke level Rp15.460 per dolar AS. Sedangkan indeks mata uang Negeri Paman Sam justru tergelincir 0,05 persen ke level 106,17.

Namun, jika dibandingkan dengan nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan awal tahun, 2 Januari 2023 di level Rp15.499, maka rupiah hanya menguat 0,25 persen secara year-to-date (ytd), alias tidak beranjak dari level Rp15.000.

Berdasarkan catatan pemberitaan Bisnis.com, nilai tukar rupiah pada perdagangan perdana tahun 2023 dibuka fluktuatif dan cenderung melemah seiring dengan sorotan investor global terhadap outlook suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve di 2023 dan juga kekhawatiran pembukaan pembatasan Covid-19 di China yang gagal.

Sebulan berselang, pada 28 Februari 2023, rupiah rupiah ditutup menguat 0,06 persen atau naik 9,5 poin ke Rp15.260 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah menguatnya indeks dolar AS sebesar 0,16 persen ke 104,83.

Adapun, pada Maret dan April 2023, rupiah berhasil meninggalkan level Rp15.000 per dolar AS. Terbukti, pada akhir perdagangan 31 Maret, rupiah ditutup menguat 0,34 persen atau 51,5 poin ke level Rp14.995 per dolar AS. Sedangkan pada 28 April 2023, rupiah lanjut ditutup menguat ke Rp14.674 per dolar AS.

Namun sayangnya, pada akhir perdagangan Mei 2023, rupiah kembali ditutup mendekati level Rp15.000 per dolar AS, diikuti indeks dolar AS terpantau naik 0,36 persen ke 103,53. Diikuti penutupan 27 Juni 2023 rupiah ditutup di level Rp14.993.

Kemudian pada 27 Juli 2023, The Fed memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan 25 basis poin (bps) alias 0,25 persen ke rentang 5,25 persen-5,5 persen. Kenaikan ini adalah yang tertinggi dalam sejarah suku bunga AS dalam 22 tahun terakhir. Namun, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,75 persen.

Kendati demikian, nilai tukar rupiah pada 31 Juli 2023 ditutup menguat 0,17 persen ke level Rp15.080 per dolar AS. Diikuti penutupan rupiah pada akhir Agustus 2023 yang menguat 0,07 persen ke level Rp15.230 per dolar AS.

Memasuki kuartal IV/2023, Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah pekan ini diprediksi melemah karena keputusan hawkish Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang memproyeksikan kenaikan suku bunga satu kali lagi hingga akhir tahun ke level 5,75 persen.

"Potensi pelemahan rupiah masih terbuka pekan depan terhadap dolar AS karena pasar masih mengantisipasi ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi Bank Sentral AS tahun ini," ujar Ariston kepada Bisnis dikutip Minggu, (1/10/2023).

Di lain sisi, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga masih bertahan di level tinggi. Mengacu data Bloomberg, US Treasury Yield 5 tahun berada di level 4,61 persen, tenor 10 tahun di level 4,57 persen, sedangkan tenor 30 tahun di posisi 4,70 persen.

Ariston mengatakan, sejauh ini data inflasi AS masih mendukung ekspektasi pelemahan rupiah, karena inflasi AS belum juga turun ke level target 2 persen. Selain itu, kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid menurutnya berisiko kembali menaikkan level inflasi AS.

"Potensi kisaran nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pekan depan diprediksi berada di level Rp15.300 hingga Rp15.600," pungkas Ariston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper