Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 29 September 2023

IHSG hari ini berisiko berbalik melemah ke level 6.861 seiring dengan melonjaknya imbal hasil obligasi AS.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berbalik melemah ke posisi 6.861 pada perdagangan hari ini, Jumat (29/9/2023). 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG cenderung akan melanjutkan pembentukan wave b menuju 6.861 sebagai support yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 38.2% dari wave a jika hari ini menembus ke bawah 6.900.

“Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” katanya dalam riset harian, dikutip JUmat (29/9/2023). 

IHSG sebelumnya ditutup menguat 0,20 persen di level 6.937. Pada perdagangan hari ini, level support IHSG berada di 6.900, 6.861 dan 6.804, sementara level resistennya di 7.000, 7.058 dan 7.118.

Seiring dengan prediksi IHSG yang cenderung melemah, Ivan merekomendasikan beberapa saham yaitu AMRT, BBCA, CPIN, ESSA dan TKIM.

AMRT

AMRT ditutup melemah di level Rp2.930. AMRT akan melengkapi struktur wave (i) menurut skenario alternatif apabila harganya naik ke level Rp3.060 sebagai resisten Fibonacci terdekat. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Hold atau trading buy pada rentang harga Rp2.870-Rp2.920 dengan target harga terdekat di Rp3.060.

BBCA

BBCA ditutup melemah di level Rp8.875. BBCA akan menguji support Fiboancci terdekat di level Rp8.825 dan diperkirakan dapat mengalami rebound selama saham ini tidak jatuh di bawah Rp8.800. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish. Hold atau buy on weakness pada rentang harga Rp8.800-Rp8.850 dengan target harga terdekat di Rp9.200.

CPIN

CPIN ditutup tidak berubah di level Rp5.375. CPIN akan membuka jalan untuk melanjutkan penguatan dari wave [c] menuju Rp5.850 apabila harga menembus ke atas resisten Rp5.500. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Hold atau trading buy pada rentang harga Rp5.200-Rp5.300 dengan target harga terdekat di Rp5.500.

ESSA

ESSA ditutup menguat di level Rp760. ESSA berpeluang untuk melanjutkan fase uptrend sebelumnya selama harga masih di atas support Fibonacci Rp645. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral. Buy on weakness pada rentang harga Rp650 - Rp700 dengan target harga terdekat di Rp815.

TKIM

TKIM ditutup menguat di level Rp9.900. TKIM sedang membentuk wave iv dengan target koreksi terdekat menurut analisis Fibonacci retracement di level Rp9.225 dan diperkirakan mengalami rebound selama harga masih di atas Rp8.850. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Buy on weakness pada rentang harga Rp8.900- Rp9.300 dengan target harga terdekat di Rp10.100.

Sementara itu, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menyampaikan bahwa target IHSG di akhir tahun 2023 berada di level 7.120-7.180.

“IHSG kami sudah revisi di 7.120-7.180 untuk akhir tahun, dengan tingkat probabilitas 55 persen.” ujar Nico kepada Bisnis belum lama ini.

Nico mengatakan, terdapat beberapa katalis positif yang dapat mendorong pergerakan IHSG sampai akhir tahun. Di antaranya adalah ruang kenaikkan tingkat suku bunga yang mulai terbatas atau mungkin berakhir pada tahun ini, pendaftaran capres dan cawapres 2024, serta jelang pemilu pada bulan Desember 2023. Selain itu, konsumsi dan daya beli yang terjaga serta fundamental yang kuat.

Sementara itu, katalis negatif antara lain harga minyak yang bergejolak hingga akhir tahun dan harga energi yang naik menyebabkan inflasi. Dengan tingginya Inflasi, tingkat suku bunga kembali tinggi, dampaknya kurang baik terhadap pasar.

Di sisi lain, ekonomi global sedang mengalami perlambatan. Ditambah, akan adanya kenaikkan tingkat suku bunga lanjutan dari The Fed. Tingkat suku bunga The Fed naik, Bank Indonesia (BI) pun akan terkena dampaknya. Kenaikkan tingkat suku bunga tersebut akan menurunkan daya beli dan konsumsi, serta investasi.

Berdasarkan katalis-katalis di atas, Nico menjelaskan bahwa sangat besar potensi terjadi window dressing di tahun ini, yakni strategi yang digunakan oleh manajer investasi atau emiten dalam mempercantik portofolio dan laporan keuangan mereka. Biasanya, hal tersebut akan semakin menarik perhatian investor-investor.

“Potensinya (window dressing) besar sekali. Kami yakin, fundamental Indonesia yang kuat, fiscal berjalan yang sehat, terjaganya daya beli dan konsumsi, pertumbuhan kredit yang masih bertumbuh, terjaganya kinerja perusahaan dalam negeri telah membuat peluang terjadinya window dressing," kata Nico.

____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

12:42 WIB
IHSG sesi I di zona hijau

IHSG pada penutupan sesi I menguat 0,34 persen atau 23,66 poin ke 6.961,49.

Sebanyak 270 saham menguat, 218 melemah dan 239 stagnan.

Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.951,45-6.978,59.

11:14 WIB
IHSG menguat 0,38 persen ke 6.964

IHSG menguat 0,38 persen atau 26,67 poin ke 6.964,50 pada 11.14 WIB.

Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.951,45-6.978,59.


Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper