Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Rencana Partisipasi KEEN dan WOOD di Bursa Karbon

Kencana Energy Lestari (KEEN) dan Integra Indocabinet (WOOD) menyambut keberadaan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon yang diluncurkan hari ini.
(Kiri ke kanan) Direktur KEEN Giat Widjaja, Wakil Presiden Direktur KEEN Wilson Maknawi, Direktur KEEN Karel Sampe Pajung, dan Direktur KEEN Takasawa Kanzunori usai pemaparan publik, Rabu (29/6/2022)/Bisnis-Mutiara Nabila.
(Kiri ke kanan) Direktur KEEN Giat Widjaja, Wakil Presiden Direktur KEEN Wilson Maknawi, Direktur KEEN Karel Sampe Pajung, dan Direktur KEEN Takasawa Kanzunori usai pemaparan publik, Rabu (29/6/2022)/Bisnis-Mutiara Nabila.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Kencana Energy Lestari Tbk. (KEEN) dan emiten manufaktur PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) menyambut keberadaan Bursa Karbon Indonesia. 

Direktur Utama Kencana Energy Lestari Wilson Maknawi mengatakan Bursa Karbon menjadi suatu platform di mana akhirnya masyarakat yang sadar akan lingkungan dapat berpartisipasi dalam sutainability atau keberlanjutan. 

"Dengan membeli karbon kredit dari pembangkit EBT, pengguna daya listrik dapat mengurangi atau offset carbon footprint dari dampak aktifitasnya," ucap Wilson kepada Bisnis, Selasa (26/9/2023).

Dia melanjutkan, KEEN mengharapkan dengan adanya bursa karbon, karbon kredit tersebut menjadi lebih 'credible' karena telah melewati proses verifikasi atau sertifikasi, sehingga perdagangan atribut tersebut berdampak pada lingkungan secara positif dan riil.

Menurut Wilson, KEEN sangat serius mempertimbangkan karbon kredit sebagai green attribute of choice untuk tahun 2024 dan seterusnya.

"Sampai saat ini, untuk tahun 2023 kami sudah issue renewable energy credit sebagai green attribute," tuturnya.

Investor Relation Integra Indocabinet Fajar Andika menuturkan WOOD mengapresiasi dan mendukung peraturan pemerintah terkait perdagangan karbon untuk menjaga kesetabilan ekosistem dan lingkungan nasional.

"Peran WOOD sebagai salah satu perusahaan kayu terintegrasi juga melihat ada potensi yang besar dari perdagangan karbon ini," ujar Fajar dihubungi terpisah.

Menurut Fajar, saat ini WOOD tengah berada dalam proses sertifikasi untuk bisa masuk dalam bisnis carbon trading.

"Harapan kami bursa karbon bisa memfasilitasi perdagangan karbon yang tersetruktur dan berkelanjutan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper