Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi menguat terbatas di tengah peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon.
Kemarin (25/9/2023), IHSG ditutup melemah sebesar 18,46 poin atau 0,26 persen ke level 6.998. Sektor consumer non-cyclicals naik 0,49 persen sehingga menjadi yang paling kuat, sementara di posisi terendah adalah sektor infrastruktur yang melemah 1,13 persen.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.994–7.013.
“Hati hati karena volatilitas kian tinggi, potensi koreksi mungkin tidak bisa investor hindari,” katanya dalam riset harian, Selasa (26/9/2023).
Sentimen dari mancanegara tertuju pada imbal hasil obligasi dunia. Saat ini perhatian pasar terfokus kepada pertemuan The Fed dan berbagai bank sentral selanjutnya yang akan dilaksanakan pada November mendatang.
Bank Sentral Jepang dan Inggris telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, namun The Fed dinilai enggan menurunkan suku bunga apabila data inflasi dan ketenagakerjaan masih belum menunjukkan perbaikan.
Baca Juga
“Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun sudah menyentuh 5 persen, dan belum pernah setinggi ini sejak 2006 silam. Begitupun dengan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang sudah melewati 4,5 persen, dan ini merupakan pertama kalinya sejak tahun 2007 silam,” kata Nico.
Hari ini, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham PGAS dengan target support dan resistensi 1.410-1.370, saham BBTN pada kisaran 1.210-1.260, dan saham DSNG pada kisaran 610-650.
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) siap meresmikan peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon pada hari ini.
Bursa karbon adalah medium jual beli kredit karbon berupa sertifikasi atau izin dalam menghasilkan emisi karbon dioksida. Teknis perdagangannya adalah perusahaan yang menghasilkan emisi karbon dioksida dalam jumlah sedikit, menjual kredit karbon kepada perusahaan yang menghasilkan banyak karbon dioksida.
Bursa Karbon merupakan perdagangan karbon yang diatur melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). Tujuannya sebagai upaya besar Indonesia dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui tata laksana nilai ekonomi karbon.
Nico mengatakan kehadiran Bursa Karbon akan menarik daya tarik IHSG. Dia menilai Bursa Karbon akan berdampak positif terhadap emiten-emiten EBT dan lembaga validasi, karena emiten-emiten tersebut dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan bergabung ke Bursa Karbon.
Menurutnya beberapa emiten yang mendapat keuntungan dari kehadiran Bursa Karbon adalah PGEO, WOOD, SULI, KEEN, ARKO, hingga MUTU. Dia menjelaskan, PGEO merupakan emiten yang bergerak di bidang panas bumi dan sudah mencatatkan pendapatan dari kredit karbon di tahun 2016-2020.
IHSG ditutup anjlok 1,07 persen atau 74,58 poin ke 6.923,80 pada akhir perdagangan hari ini.
Sebanyak 136 saham menguat, 410 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Menjelang penutupan IHSG anjlok 1,05 persen atau 73,74 poin ke 6.924,63 pada 15.30 WIB.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.913,83-7.019,55.
IHSG terkoreksi 0,14 persen atau 9,45 poin ke 6.988,92 pada 10.23 WIB.
Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.968,70-7.019,55.
IHSG turun 0,25 persen atau 17,83 poin ke 6.980,55 pada 10.41 WIB.
Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 6.968,70-7.019,55.
IHSG dibuka menguat 0,12 persen atau 8,36 poin ke 7.006,74 pada awal perdagangan.
Sebanyak 206 saham menguat, 121 saham melemah, dan 232 saham stagnan.