Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SR019 Laris Manis, Pemerintah Segera Tawarkan SBN Ritel ORI024 dan ST011

Kemenkeu berencana untuk menerbitkan dua seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel hingga akhir 2023, yakni ORI024 dan ST011.
Kemenkeu berencana untuk menerbitkan dua seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel hingga akhir 2023, yakni ORI024 dan ST011. /Instagram @djpprkemenkeu
Kemenkeu berencana untuk menerbitkan dua seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel hingga akhir 2023, yakni ORI024 dan ST011. /Instagram @djpprkemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana untuk menerbitkan dua seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel hingga akhir 2023. 

Penawaran dua seri SBN Ritel ini dibuka setelah penawaran sukuk ritel seri SR019 berakhir pada Rabu (20/9/2023). Adapun jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tersebut laris terjual dengan total nilai pemesanan yang mencapai Rp25,3 triliun dalam 20 hari masa penawaran. 

Mengutip informasi dari laman resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, pemerintah akan membuka masa penawaran obligasi negara ritel seri ORI024 pada 9 Oktober hingga 2 November 2023. 

Sama seperti seri sebelumnya atau ORI023, ORI024 juga akan ditawarkan dalam dua tenor yang berbeda, yaitu tenor tiga tahun dan enam tahun. 

Selanjutnya, sehari setelah penutupan masa penawaran ORI024, Kemenkeu akan menerbitkan sukuk tabungan seri ST011 pada 3 November 2023. Adapun, masa penawaran akan berlangsung hingga 29 November mendatang. 

Sementara itu, jika mengacu pada timeline penerbitan SBN Ritel milik Kemenkeu, terdapat delapan jenis seri yang diluncurkan pemerintah sepanjang 2023. 

SBN ritel pertama yang diluncurkan oleh Kemenkeu pada 2023 adalah savings bond ritel (SBR) seri SBR012. SBR012 ditawarkan dalam dua tenor pada satu waktu, yaitu tenor dua tahun dan empat tahun. 

Masa penawaran SBR012 resmi dibuka pada 19 Januari dan berlangsung hingga 9 Februari 2023. Angka penjualan SBR012 tembus ke Rp22,18 triliun. 

Kemudian, pada Maret 2023, Kemenkeu resmi meluncurkan sukuk ritel seri SR018 yang ditawarkan dalam dua tenor yaitu tenor tiga dan lima tahun. SR019 dapat dibeli oleh para investor tanah air mulai 3 hingga 29 Maret 2023. 

Pemerintah berhasil menghimpun dana sebesar 21,49 triliun dalam 26 hari masa penawaran SR018. 

SBN Ritel lain yang diterbitkan Kemenkeu pada tahun ini adalah sukuk tabungan seri ST010 yang masa penawarannya dibuka pada 12 Mei hingga 7 Juni 2023. 

Secara rinci, total volume pemesanan ST010 tenor dua dan empat tahun yang telah ditetapkan ialah sebesar Rp15 triliun. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi yang dicatatkan Kemenkeu sepanjang penerbitan sukuk tabungan. 

Setelah menorehkan angka penjualan fantastis untuk ST010, Kemenkeuan selanjutnya menerbitkan ORI023 yang dihadirkan dalam dua tenor, yaitu tenor tiga dan enam tahun. 

ORI023 ludes terjual dalam masa waktu pemesanan kurang dari sebulan, dengan total volume pemesanan nasional sebesar Rp28,9 triliun. 

SBN Ritel selanjutnya adalah sukuk wakaf ritel seri SWR004 yang laris terjual hingga Rp112,563 miliar. Adapun masa penawaran SWR004 resmi dimulai pada 7 Juli hingga 31 Agustus 2023. 

Kemudian ada sukuk ritel seri SR019 yang ditawarkan pada 1 hingga 20 September 2023. Hingga berita ini diterbitkan, DJPPR Kemenkeu belum merilis data resmi total penjualan jenis SBSN tersebut. 

Namun demikian, jika mengacu pada data salah satu mitra distribusi (midis) Investree hingga akhir masa penawaran, SR019 laris terjual hingga Rp25,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper