Bisnis.com, JAKARTA — Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menambah kuota nasional sukuk ritel seri SR019 menjadi Rp25,5 triliun pada hari terakhir penawaran, Selasa (19/9/2023).
Mengacu pada informasi salah satu mitra distribusi (midis) Investree, DJPPR Kemenkeu merivisi naik target SR019 tenor tiga tahun (SR019-T3) menjadi Rp17,5 triliun, dari sebelumnya sebanyak Rp17 triliun. Artinya, ada Rp500 miliar kuota tambahan untuk SR019 tenor pendek ini.
“Betul ditambah kuotanya, untuk memitigasi jumlah pembeli karena suka ada yang sudah pesan tetapi lupa untuk membayar,” ujar Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah kepada Bisnis, Selasa (19/9/2023) malam.
Adapun hingga pulul 07.58 WIB, penjualan sukuk ritel tenor pendek ini telah menembus ke Rp17,12 triliun. Hal ini mengartikan masih tersisa Rp376,67 miliar kuota SR019-T3 pada hari terakhir penawaran.
Sementara itu, untuk SR019 tenor lima tahun atau SR019-T5 telah laris terjual Rp7,6 triliun dari target penjualan sebesar Rp8 triliun. Artinya, terdapat sekitar Rp334,37 miliar kuota SR019-T5 yang tersisa hingga malam ini, Selasa (19/9/2023).
Di sisi lain, berkaca pada perkembangan pemesanan SR019 hingga saat ini, Dwi pun merasa optimistis bahwa penjualan jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dapat memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp25,5 triliun.
Baca Juga
Menurutnya, karaktertistik unggulan dari sukuk ritel yang aman, mudah, menguntungkan, serta dikelola dengan prinsip syariah masih dapat memantik minat masyarakat untuk menjadikan SR019 sebagai instrumen investasi pilihannya.
“Pemerintah cukup optimis bahwa penjualan SR019 akan tembus target yang ditetapkan. Kami juga memberikan apresiasi yang sebesar-besanya atas partisipasi investor ritel yang turut serta dalam pembangunan negara ini,” sambung Dwi.