Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) besok, Selasa, (26/9/2023). Salah satu agenda RUPS yakni persetujuan atas rencana penambahan 7 kegiatan usaha baru perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), 7 kegiatan usaha baru HEXA yang akan ditambahkan yaitu penyewaan alat konstruksi dengan operator, penyewaan real estat atau properti, sewa guna usaha tanpa hak opsi kendaraan, sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan industri pengolahan.
Selanjutnya, lini usaha baru HEXA yaitu sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin pertanian, sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin konstruksi, serta sewa guna usaha tanpa opsi mesin pertambangan dan energi.
Dari penambahan 7 kegiatan usaha baru tersebut, HEXA menggelontorkan investasi senilai US$52,16 juta atau sekitar Rp802,5 miliar (kurs jisdor Rp15.383 per dolar AS), yang akan dilakukan selama 5 tahun untuk pembelian aset Hitachi Excavator dan BELL Articulated Dump Truck.
"Jumlah biaya investasi yang dibutuhkan dalam rencana penambahan kegiatan usaha sebesar US$52,16 juta yang akan dilakukan selama 5 tahun. Sumber pembiayaan investasi diperoleh dari utang bank dan dana internal HEXA melalui kas dan utang pemegang saham," tulis manajemen HEXA dikutip Senin, (25/9/2023).
Mengutip materi paparan publik, beberapa rencana strategis HEXA pada 2023 di antaranya yaitu inisiatif bisnis baru untuk peningkatan rantai nilai. Hal itu untuk memperluas jangkauan pelanggan dengan jajaran produk yang disempurnakan dengan menyediakan berbagai produk.
Baca Juga
Selanjutnya, rencana strategis HEXA pada bisnis rental dan peralatan bekas yaitu meningkatkan penjualan peralatan bekas setelah masa sewa dan dukungan skema sewa.
Dari sisi Con-site Preventive Maintenance (CPM) Package, HEXA menyediakan suku cadang dan perawatan yang sesuai dan bagian yang kerap diganti seperti oli, filter, dan lain-lain, termasuk opsi perawatan gratis dan perpanjangan garansi untuk mesin dan powertrain. Hexa juga mengoptimalkan saluran pemasangan dan penjualan daring, serta meluncurkan berbagai program promosi lainnya.
Menilik kinerja keuangannya hingga akhir Juni 2023, HEXA mencatatkan peningkatan laba tahun berjalan menjadi US$14,18 juta atau setara Rp214 miliar. Laba tahun berjalan ini naik 56,63 persen dari US$9,05 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan laba bersih ini didorong oleh penghasilan HEXA yang sebesar US$143,8 juta atau setara Rp2,17 triliun. Penghasilan di tiga bulan ini naik 26,05 persen dari US$114,10 juta secara tahunan atau year-on-year.
Penghasilan HEXA ini didorong oleh penjualan alat berat ke pihak berelasi sebesar US$20,23 juta, dan penjualan alat berat ke pihak ketiga senilai US$72,75 juta.
Kemudian penjualan suku cadang ke pihak ketiga sebesar US$29,25 juta, jasa pemeliharaan dan perbaikan ke pihak ketiga sebesar US$16,17 juta, dan jasa penyewaan alat berat ke pihak ketiga sebesar US$2,96 juta.
Adapun, pada periode April hingga Juni 2023, HEXA telah menjual 607 unit alat berat. Secara rinci, penjualan excavator dari berbagai segmen sebanyak 511 unit, sedangkan penjualan dari mini excavator sebanyak 61 unit, wheel loader 12 unit, RDT 7 unit, dan Bell ADT sebanyak 16 unit.