Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) melaporkan penjualan dan penyewaan alat berat yang mencapai 3.447 unit pada akhir tahun buku 2022, atau naik 28,8 persen dari 2.676 unit pada 2021.
Presiden Direktur HEXA Djonggi T.P. Gultom dalam laporan tahunan 2022 merinci penjualan dan penyewaan unit excavator di atas 6-ton atau tidak termasuk Hitachi Giant Machine sebanyak 2.847 unit, naik 25,6 persen dari 2.266 unit.
Kemudian penjualan wheel loader sebanyak 53 unit atau naik 15 persen dari 46 unit, mini excavator sebanyak 498 unit atau naik 42 persen dari 350 unit, dan articulated dump truck (ADT) sebanyak 30 unit atau naik 114 persen dari 14 unit pada tahun buku sebelumnya.
Dari sisi pangsa pasar, produk excavator di atas 6-ton meraih pangsa pasar sebesar 18,9 persen, wheel loader sebesar 7,7 persen, mini excavator sebesar 26,3 persen, dan ADT sebesar 7,3 persen.
Sementara itu, dari sisi segmen pasar yang dilayani, segmen agribisnis menyerap 959 unit atau 34 persen, segmen kehutanan 733 unit atau 26 persen, segmen konstruksi 684 unit atau 24 persen, segmen pertambangan 426 unit atau 15 persen, dan lainnya 20 unit atau 1 persen.
Pada 2023, Djonggi menuturkan HEXA tetap fokus pada penjualan existing, tetapi memperkirakan akan ada penurunan permintaan alat berat di tahun buku 2023.
Baca Juga
"Secara total, permintaan pasar dari triwulan I ke triwulan II 2023 menunjukkan kinerja yang masih cukup baik karena harga komoditas masih relatif stabil," ujar Djonggi, dikutip Minggu (30/7/2023).
Akan tetapi, lanjutnya, memasuki triwulan III/2023 HEXA memperkirakan suhu politik mulai meningkat sehingga memengaruhi aktivitas bisnis. Karena hal tersebut, HEXA membuat proyeksi target yang relatif sama dengan periode tahun buku 2022.
Dari sisi penghasilan neto, HEXA menargetkan pertumbuhan sekitar 3,3 persen dengan asumsi penjualan alat berat akan ada penurunan sekitar 1,9 persen. Lalu penjualan suku cadang tumbuh sekitar 8,8 persen, serta jasa perawatan dan perbaikan tumbuh sekitar 3,7 persen.
Djonggi juga menuturkan HEXA akan mendorong bisnis jasa penyewaan, trade-in, dan penjualan alat berat bekas dengan proyeksi pertumbuhan hingga 194,5 persen.