Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki hari penawaran kedelapan belas, atau tersisa 2 hari lagi, penjualan sukuk ritel seri SR019 telah mencapai Rp21,9 triliun.
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi (midis) Investree, SR019 tenor tiga tahun atau SR019-T3 telah laku terjual Rp15,06 triliun hingga Senin (18/9/2023) pukul 09.45 WIB.
Capaian tersebut telah memenuhi sekitar 88,61 persen dari total target penjualan sebanyak Rp17 triliun. Adapun hal tersebut mengartikan bahwa masih ada sekitar Rp1,93 triliun kuota sukuk ritel tenor pendek di hari-hari terakhir masa penawaran.
Sementara itu, angka penjualan SR019 tenor 5 tahun tepantau jauh lebih rendah dibandingkan dengan SR019 tenor tiga tahun. Hingga hari kedelapan belas, SR019-T5 laku terjual sebanyak Rp6,8 triliun.
Angka penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan SR019-T3 mengharuskan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk merevisi target penjualan dari sebelumnya Rp10 triliun, turun menjadi Rp8 triliun saja.
Adapun, hingga saat ini masih tersisa sekitar Rp1,1 triliun kuota SR019 tenor panjang yang dapat dibeli masyarakat Indonesia pada sisa hari penawaran yang tinggal 2 hari lagi.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Kemenkeu resmi meluncurkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) jenis SR019 pada 1 September 2023. Kemenkeu akan membuka masa penawaran jenis SBSN tersebut hingga 20 September mendatang.
Sama seperti sukuk ritel seri sebelumnya atau SR018, SR019 juga diterbitkan dalam dua seri pada satu waktu yaitu tenor tiga tahun dan lima tahun.
Kemenkeu menawarkan tingkat kupon yang berbeda untuk kedua seri SR019. Untuk tenor pendek atau tiga tahun, Kemenkeu menawarkan tingkat kupon sebesar 5,95 persen dan tanggal jatuh tempo pada 10 September 2026.
Sedangkan untuk SR019-T5, tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh Kemenkeu ialah sebesar Rp6,10 persen dan tanggal jatuh tempo pada 10 September 2028.
Investor dapat membeli kedua seri SR019 melalui 30 mitra distribusi yang ditetapkan oleh Kemenkeu. Pembelian dapat dilakukan dengan minimal pemesanan sebesar Rp1 juta, dengan maksimal pemesanan sebesar Rp5 miliar untuk SR019-T3 dan Rp10 miliar untuk SR019-T5.
Head of Sales Mandiri Manajemen Investasi Vina Cahyadi menyebut bahwa SR019 berpeluang ludes terjual Rp20 triliun atau memenuhi target penjualan yang ditetapkan Kemenkeu.
Hal ini terlihat dari tingginya permintaan masyarakat dan antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di produk obligasi pemerintah, yang salah satunya adalah sukuk ritel.
Menurutnya, sukuk ritel sendiri tidak hanya menarik bagi investor muda atau pemula, tetapi juga bagi investor yang sebelumnya berinvestasi di berbagai instrumen lainnya seperti reksa dana, emas, maupun saham.
"Saya melihat demand terhadap obligasi ritel ini masih sangat besar, mungkin ada peralihan juga dari investor yang dulu kecemplung di saham tetapi sekarang baru belajar instrumen lain seperti obligasi pemerintah," jelasnya kepada Bisnis dikutip Senin (18/9/2023).
Tak berhenti di situ, Vina menilai bahwa sukuk ritel juga diminati masyarakat karena memiliki tingkat kupon atau imbal hasil yang tetap (fixed income).
Hal ini menandakan bahwa investor sukuk ritel dapat memperoleh imbal hasil yang sama setiap tahunnya hingga waktu jatuh tempo tiba.