Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti yang dinakhodai Sugianto Kusuma atau Aguan, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih secara signifikan sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023 yang telah diaudit, emiten kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,24 triliun. Pendapatan itu melesat ribuan persen dari sebelumnya yang hanya Rp46,73 miliar per semester I/2022.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok yang dihimpun perseroan juga meningkat signifikan, dari Rp12,93 miliar menjadi Rp603,01 miliar. Alhasil, laba kotor yang dirangkum PANI mencapai Rp639,08 miliar atau naik sekitar 19 kali lipat dari tahun lalu.
Setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, laba perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp211,06 miliar, naik 221 kali lipat secara year-on-year (YoY). Adapun laba per saham naik dari Rp2,32 menjadi Rp15,6.
Hingga semester I/2023, total aset PANI mencapai Rp16,69 triliun atau naik 4,77 persen dibandingkan akhir tahun 2022 (year-to-date/YtD). Selain itu, liabilitas naik 1,98 persen YtD menjadi Rp8,72 triliun dan ekuitas naik 8 persen YtD ke Rp7,96 triliun.
Adapun arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2023 mencapai Rp720,16 miliar, atau meningkat sebesar 7,75 persen YoY dari posisi sebelumnya Rp669,5 miliar.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Aguan yang juga pendiri Agung Sedayu Group resmi menjabat sebagai Direktur Utama PANI pada 19 Juni 2023, menggantikan Prili Budi Pasravita. Keputusan tersebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Aguan menyatakan bahwa dirinya terus mendorong inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar optimal di PIK 2 dan profitabilitas berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen.
“Saya berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang berkelanjutan di setiap periode dan saya sangat optimis dengan prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,” ujarnya.
Sementara itu, sampai dengan semester I/2023, PANI mencetak perolehan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp1,1 triliun. Jumlah ini telah memenuhi 53 persen dari target yang ditetapkan perseroan sepanjang 2023, yakni Rp2,1 triliun.
Capaian prapenjualan sebagian besar disumbangkan oleh kavling tanah komersial, produk-produk komersial termasuk ruko dan rukan, SOHO, gudang, serta diikuti penjualan residensial.
Dalam perkembangan lain, PANI pada hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue.
PANI berencana menerbitkan 8 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham. PT Multi Artha Pratama sebagai pemegang saham utama perseroan akan melaksanakan seluruh haknya dalam aksi tersebut dengan menyerap 7,04 miliar HMETD yang disetor dalam bentuk uang.
Adapun dana dari aksi penambahan modal tersebut, di antaranya akan digunakan untuk melakukan penyertaan atas saham baru yang dikeluarkan oleh 7 perusahaan, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,48 triliun.
Tujuh perusahaan itu adalah PT Bumindo Mekar Wibawa (BMW), PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Jaya Indah Sentosa (JIS), PT Kemilau Karya Utama (KKU), PT Karunia Utama Selaras (KUS), PT Sumber Cipta Utama (SCU), dan PT Sharindo Matratama (SHM).
Manajemen PANI menjelaskan langkah tersebut bertujuan memperluas skala proyek perseroan di PIK 2. Selain itu, rencana rights issue diharapkan berdampak positif terhadap struktur permodalan, peningkatan aset, dan mendukung pertumbuhan pendapatan ke depan.