Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp15.370, Dolar AS Masih Tinggi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah ke posisi Rp15.370 pada perdagangan hari ini, Rabu (13/9/2023).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah ke posisi Rp15.370 pada perdagangan hari ini, Rabu (13/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah ke posisi Rp15.370 pada perdagangan hari ini, Rabu (13/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah ke posisi Rp15.370 pada perdagangan hari ini, Rabu (13/9/2023). 

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.20 WIB, rupiah tergelincir ke posisi Rp15.370 per dolar AS atau turun sekitar 0,19 persen dari posisi sebelumnya. Adapun indeks dolar AS ditutup pada posisi 104,71. 

Senasib dengan rupiah, mayoritas mata uang lain di kawasan Asia ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini. Contohnya seperti yen Jepang yang nilai tukarnya terhadap dolar AS ambles 0,13 persen. 

Lalu won Korea yang terpantau melemah 0,18 persen, peso Filipina yang melemah 0,12 persen, rupee India melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia turun 0,05 persen, dolar Singapura turun 0,04 persen, serta baht Thailand yang melemah sekitar 0,35 persen. 

Di sisi lain, beberapa jenis mata uang lain justru berhasil ditutup menguat pada sore hari ini. Itu adalah dolar Hongkong yang menguat tipis 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,32 persen, serta yen China yang menguat sekitar 0,16 persen. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut bahwa penguatan indeks dolar terdorong oleh penurunan volume transaksi menjelang perilisan indeks harga konsumen AS. Hal ini disebut akan menentukan arah pertemuan The Fed pekan depan. 

Sementara itu dari dalam negeri, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh kemungkinan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan pada kuartal II/2024. Potensi ini muncul seiring membaiknya perekonomian AS serta tingkat inflasi yang terkendali dan bahkan mendekati level 2 persen. 

"Selain itu, pergeseran proyeksi ini dikarenakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kembali melemah. Hal ini berdampak pada Imported inflation (inflasi impor), sehingga suku bunga acuan BI yang saat ini berada di level 5,75 persen harus dipertahankan," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (13/9/2023). 

Adapun, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif dan berpeluang untuk ditutup melemah pada rentang Rp15.350 hingga Rp15.450 pada besok, Kamis (14/9/2023).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper